Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Underpas" Kentungan Sleman Sering Tergenang meski Tak Hujan, Satker PPK DIY: Ada Mata Airnya

Kompas.com - 11/01/2023, 12:42 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.comUnderpass Kentungan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tergenang air pada Selasa (10/1/2023). Padahal sedang tidak hujan atau terjadi banjir.

Seorang warga bernama Wahyu mengungkapkan Underpass Kentungan sering terjadi genangan. Ia menduga, genangan tidak berasal dari air hujan.

"Semalam tidak hujan, sini memang sering terjadi hujan. Tapi kalau ini mungkin tidak dari air hujan," katanya, Selasa (10/1/2023).

Dari informasi yang dia dapat, di Underpass Kentungan memang terdapat sumber mata air.

"Mungkin dari mata air, karena katanya memang ada mata air," kata dia.

Baca juga: Jalan Blora-Pati Longsor, Pengendara: Ini Semakin Parah

Sementara itu, Satker PPK 1.1 DIY Ersy Perdhana mengatakan penyebab adanya genangan di  Underpass Kentungan karena pompa air mati. Matinya pompa air dikarenakan daya listrik yang tak kuat sehingga membuat trafo listrik terbakar.

"Ternyata pompa pada mati kok nge-drop semua. Saya juga manggil teknisi. Padahal genset itu baru, yang barat cuma njeglak-njeglek dinyalain 10 menit, di timur itu udah kobong (terbakar), lihat di trafonya," kata dia, Selasa (10/1/2023).

Pada saat yang bersamaan sistem tidak membaca sehingga genset tidak dapat menyala.

"Ndilalah (kebetulan) sistemnya enggak baca. Kalau mati sekalian malah gensetnya nyala, itu malah pincang sumbernya dua," jelas dia.

Ersy mengatakan pukul 09.30 WIB air sudah surut, dengan cara bongkar-bongkar bagian bawah underpass.

"Setengah 10 sudah surut. Kami juga sempat bongkar-bongkar yang bawah," katanya.

Ia mengungkapkan, di Underpass Kentungan memang ada mata air yang lebih tinggi jika dibanding dengan bagian jalan. Mata air ini yang diduga sebagai penyebab adanya genangan.

Baca juga: Pemkot Solo Bakal Terapkan Aturan Larangan Mobil Pribadi Parkir di Jalan-jalan Kampung

"Iya. Memang semacam mata air. Itu levelnya air tanah, di atasnya underpass. Jadi underpass di jalan bawah itu. Biasanya kalau struktur itu paling aman di bawahnya, biar air di bawah. Nah struktur ini muka air tanahnya tinggi. Jadi meskipun enggak hujan ya ngeluarin air, kayak sumur lah. Mata airnya ada di atas jalan yang bawah," jelasnya.

Untuk menanggulangi hal serupa pihaknya berkoordinasi dengan PLN untuk menaikkan daya listrik dan akan melakukan pembersihan pompa.

"Tadi dibuka pompanya, ada semacam sampah. Ada rompi pekerja, papan, wah gimana ini. Rutin itu seminggu sekali (dibersihkan), intensitasnya mau ditambah juga. Plastik juga banyak di situ," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Yogyakarta
13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com