Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hikapel, Buah Melon Mirip Apel yang Lahir dari Keluhan Emak-emak

Kompas.com - 09/01/2023, 14:23 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Siapa yang tidak mengetahui buah melon. Namun belum semua mengetahui, buah melon yang ukuranya seperti buah apel.

Buah melon yang diberi nama melon Hikapel ini merupakan hasil dari para peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus peneliti Budi Setiadi Daryono mengatakan buah melon pada umumnya punya ukuran di atas satu kilogram.

Kemudian, Budi menceritakan ada banyak keluhan terutama dari ibu-ibu tentang ukuran buah melon. Mereka mengeluhkan kesulitan membawa saat berpegian ataupun belanja karena ukuranya yang besar.

Baca juga: Mobil Ijo, Bengkel Kustom di Yogyakarta yang Rakit Kendaraan Listrik Sejak Tahun 2010

Selain itu juga  memakan tempat ketika disimpan atau dimasukan ke dalam kulkas.

"Pada saat diskusi itu mereka membuat challenge. Satu hal yang mereka keluhkan itu, tidak efisien, ribet gitu, tidak mudah dibawanya. Misalnya mau tour itu susah karena melon itu besar," ujar Budi Setiadi Daryono dalam jumpa pers di Fakultas Biologi UGM, Senin (9/01/2023).

Keluhan itu pun kemudian ditanggapi oleh Budi Setiadi dan tim untuk merakit kultivar melon baru. Hasilnya, pada tahun 2012, lahirlah buah melon yang diberinama Hikadi Apel.

Kelahiran buah melon ini bersamaan dengan kelahiran putra bungsu Budi Setiadi yaitu Fadhil Hikari Setiadi yang biasa dipanggil Hika.

"Ini saya selesai merakit itu anak terkecil saya namanya Hika 2012 dia lahir. Makanya Hika, Di itu Hikanya Pak Budi, Hika anaknya Pak Budi. Apelnya itu karena bentuknya mirip apel," urainya.

Buah melon ini menyerupai apel dengan ukuran tidak lebih dari 1 Kg. Hikapel yang dikembangkan dari hasil riset pendanaan RISPRO KPDP Kemenkeu tahun 2015-2017 lebih sering disebut sebagai handy melon atau melon yang sebesar genggaman tangan.

Meski memiliki ukuran relatif kecil, buah ini tetap miliki rasa melon pada umumnya. Aromanya harum dan manis. Bagian dalamnya berwarna orange, berbeda dengan melon pada umumnya yang berwarna hijau.

"Ukuranya kecil sekitar 300-800 gram per buah," tegasnya.

Budi Setiadi mengungkapkan Melon Hikapel mengandung senyawa betakaroten yang cukup tinggi. Kaya antioksidan serta mengandung vitamin C dan beberapa mineral lainnya.

Tanaman melon, lanjut Budi, pada umumnya memiliki masa tanam 90 hari. Namun, berbeda dengan Hikadi Apel. Tanaman buah yang lahir pada tahun 2012 ini memiliki masa tanam yang relatif lebih cepat yakni 60 hari.

Baca juga: Melihat Inovasi Budi Daya Kedelai di Lumajang, Pakai Metode Tumpang Sari dengan Tebu

Hikadi Apel mendapat sambutan yang positif dari masyarakat dengan berhasil menembus pasar perdagangan buah yang cukup kompetitif.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com