Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penghinaan Iriana Jokowi di Twitter, Kuasa Hukum Pelaku Sebut Spontanitas

Kompas.com - 21/11/2022, 16:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu warganet digegerkan dengan unggahan akun Twitter @KoprofilJati, pemilik akun tersebut diketahui berinisial KJ dan beralamat di Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam unggahan akun tersebut diduga melecehkan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Kuasa Hukum KJ Gerson Johanes menjelaskan bahwa kliennya tidak bermaksud untuk melecehkan Ibu Negara Iriana Jokowi. Apa yang dilakukan KJ hanya bentuk spontanitas.

"Seperti yang sudah disampaikan (KJ) melalui media sosial Facebooknya. Sudah klarifikasi, pada intinya tidak ada maksud untuk semacam kebencian atau apapun itu. Itu sifatnya hanya spontan," ujar Gerson saat dihubungi wartawan, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Gibran dan Kaesang Tolak Lapor Polisi, Polda DIY Tak Bisa Tangkap Kharisma Jati Atas Kasus Dugaan Penghinaan Iriana Jokowi

Dia menambahkan spontanitas itu muncul karena KJ memiliki latar belakang sebagai komikus. Namun, setelah mengetahui adanya kesalahan dia menyesal.

"Spontan seperti itu terus latar belakangnya sebagai komikus ya spontan aja melihat seperti itu. Makanya memang benar-benar dari hati yang paling tulus dia mau meminta maaf," ujarnya.

Baca juga: Soal Unggahan Diduga Hina Ibu Negara Iriana, Polda DIY: Belum Ada Laporan

Dia menambahkan tim kuasa hukum KJ berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan rekonsiliasi antara kliennya dengan ibu negara Iriana Jokowi.

Gerson mengungkapkan saat ini kondisi kliennya yakni KH dalam keadaan shock, bahkan KJ menutup diri tidak mau mendengar berita apapun dan menutup diri di media sosialnya.

Baca juga: Gibran Tak Akan Laporkan Pemilik Akun Twitter Diduga Hina Iriana

Ia berharap kasus ini dapat selesai dengan cara rekonsiliasi dan damai antara kedua belah pihak.

"Yang jelas dari kami klien kami sangat-sangat menyesal dan minta maaf dari sanubari yang paling dalam karena itu secara spontan saja. Tidak ada maksud kebencian kepada pemerintah apalagi kepada seorang ibu ," tutup dia.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Adi Vivid membeberkan seluruh polda di Indonesia mendeteksi unggahan akun Twitter @KoprofilJati yang diduga menghina ibu negara, Iriana Jokowi.

Vivid menjelaskan, postingan Twitter yang turut mencantumkan foto istri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan Kim Kun-hee itu ditemukan Bareskrim dan semua polda saat sedang melakukan patroli siber.

"Informasi tentang kasus tersebut bermula hasil dari patroli siber yang dilakukan, tidak hanya oleh jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri, tapi juga dilakukan jajaran Direktorat Krimsus (dalam hal ini Subdit Siber) seluruh polda se-Indonesia," ujar Vivid saat dimintai konfirmasi, Minggu (20/11/2022).

Vivid mengatakan, patroli siber memang dilakukan oleh kepolisian secara rutin. Menurutnya, patroli tersebut dilakukan agar masyarakat tidak punya ruang untuk menyebarkan atau membuat konten yang negatif.

Vivid menyebut konten negatif bisa saja membuat pengunggahnya terseret ke ranah hukum.

"Agar tidak ada ruang bagi masyarakat untuk menyebarkan hal-hal yang negatif, serta bisa berimplikasi hukum terhadap pelanggar," tuturnya.

Sementara itu, Vivid mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar media sosial hendaknya digunakan untuk hal-hal yang positif.

Dia meminta media sosial tidak disalahgunakan untuk menyebarkan SARA, penghinaan, pornografi, kebencian, serta hal negatif lainnya.

"Apabila tetap dilakukan, maka akan kami proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," imbuh Vivid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com