Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Uang Tambahan, 4 Karyawan di Salatiga Nekat Curi Ratusan Sepatu Nike dan Converse

Kompas.com - 18/11/2022, 15:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Empat karyawan pabrik sepatu Perseroan Terbatas (PT) Selalu Cinta Indonesia (SCI) di Salatiga, Jawa Tengah, ditangkap karena mencuri 200 pasang sepati merek Converse dan Nike.

Para pelaku mengaku mencuri karena gajinya kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Saya melakukan pencurian sejak September, kami berlangsung natural, jadi tidak ada yang saling mengajak. Semua butuh tambahan uang," kata SS, salah satu pelaku asal Tangerang.

Baca juga: Polda Jateng Tangkap 11 Tersangka Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil, Sasarannya Nasabah Bank

SS dan tiga rekannya yang berinisial RS, M, dan MNR, merupakan karyawan di bagian mekanik. Keempatnya saat ini telah ditangkap Satreskrim Polres Salatiga.

Akibat perbuatannya para pelaku, PT SCI alami kerugian hingga ratusan juta.

"Satu pasang sepatu dijual antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000, total kerugian PT SCI mencapai Rp 400 juta," kata Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana dalam rilis kasus di Mapolres Salatiga, pada Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Komplotan Karyawan Curi 200 Sepatu Converse dan Nike, Kerugian Rp 400 Juta

Peran pelaku

Seperti diberitakan sebelumbya, aksi pencurian itu didalangi oleh SS. Tugas SS membeli sepatu hasil curian dari rekannya.

Setiap sepasang sepatu dibeli dengan harga Rp 220.000. Sepatu itu lali disimpan dan ditawarkan melalui media sosial.

Sementara tersangka MNR mengaku mengambil 17 pasang sepatu dan telah menerima bayaran.

"Dia menerima uang Rp 4.960.000 dari hasil pencurian sepatu. Sepatu yang dicuri dilakukan secara acak, ada yang sebelah kiri semua, lalu pada kesempatan selanjutnya, mengambil yang bagian kanan," kata Indra.

Untuk tersangka M dan RS, bertugas mencuri sepatu selanjutnya dimasukan ke kotak perkakas kerja dan dibawa ke luar gedung untuk diberikan ke SS.

Modus keduanya memasukkan sepatu ke jok sepeda motor diduga untuk mengelabui pemeriksaan.

(Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com