Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem, PKS, Demokrat Belum Deklarasi Koalisi, Anies: Biarkan Tiap Partai Jalani Prosedurnya

Kompas.com - 17/11/2022, 05:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat belum juga melakukan deklarasi koalisi. Rencana deklarasi pada tanggal 10 November 2022 lalu juga urung dilakukan.

Terkait ini, calon presiden yang diusung Partai Nasdem Anies Baswedan mengatakan bahwa tiap partai harus melalui prosedur partai masing-masing.

Baca juga: Anies Baswedan Tak Mau Buru-buru Tentukan Cawapres

Dia mencontohkan Partai Nasdem yang sudah berproses dari bulan Juli hingga bulan Oktober, dan ditentukan mengusung dirinya sebagai calon presiden.

"Kalau partai Nasdem itu sudah mulai deklarasi tiga nama bulan Juni ya kan, Juni rakernas, kemudian Juli, Agustus, September, Oktober diputuskan, jadi secara proses kan kita sudah lihat," jelas dia di Kota Yogyakarta, Rabu (16/11/2022).

Ia mengatakan, untuk deklarasi partai koalisi lebih baik tidak dilakukan secara terburu-buru, dia membebaskan agar tiap partai menjalani sesuai dengan prosedur masing-masing.

"Nah jangan sampai kita juga grusah-grusuh, biarkan setiap partai itu menjalani setiap prosedurnya. Sehingga ketika itu keputusan final, maka seluruh partai bisa bergerak sama-sama tapi bahwa pembicaraan berjalan dengan sangat positif," ucapnya.

Baca juga: Sempat Bertemu Gibran, Anies Mengaku Tak Bahas Politik

Anies menambahkan, dalam komunikasi ketiga partai ini sudah terwujud suasana kerja sama, tetapi menurut dia, walaupun komunikasi berjalan baik dan sudah menyiapkan seluruhnya bersama, prosedur internal partai tak boleh dilanggar.

"Prosedur internal harus diikuti enggak bisa hanya karena sudah ngobrol serius, sudah nyiapin bareng-bareng, kemudian prosedur internal dilanggar. Enggak boleh, nah itu lah yang sedang kita lihat, kita tunggu," kata Anies.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya sebenarnya berharap deklarasi koalisi dengan Demokrat dan PKS terjadi pada 10 November 2022. Sebab, bisa menjadi kado ulang tahun Nasdem yang jatuh pada 11 November 2022.

Akan tetapi, kenyataannya, deklarasi koalisi Nasdem-Demokrat-PKS batal dilakukan pada 10 November 2022.

"Tanggal 10 itu, sebenarnya itu adalah harapan dari Partai Nasdem," ujar Ahmad Ali saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

"Kenapa kami memilih tanggal 10 kemarin menjadi harapan itu? Karena tanggal 11-nya kan ulang tahun Nasdem. Tepatnya, besok tanggal 10, kita berharap itu jadi kado ulang tahun daripada Partai Nasdem," katanya lagi.

Namun, Ali menjelaskan, Nasdem menghargai keputusan mitra koalisi seperti Partai Demokrat dan PKS.

Pasalnya, setiap partai memiliki mekanismenya masing-masing. Oleh karenanya, Nasdem memilih untuk respect terhadap keputusan Demokrat dan PKS terkait deklarasi koalisi Nasdem-Demokrat-PKS.

"Terburu-buru juga menjadi penting, tidak akan baik. Tapi berhati-hati, memberi rasa respect antara satu partai dengan partai lain, dengan cara menghargai mekanisme di internal," ujarnya.

Kemudian, Ahmad Ali ingin semua partai dalam koalisi Nasdem-Demokrat-PKS nantinya memiliki rasa yang sama, baik itu rasa nyaman, rasa dihargai, ataupun perhatian.

Dengan demikian, kata Ali, koalisi Nasdem-Demokrat-PKS kedepannya bisa berhasil memimpin Indonesia dengan memenangkan Pilpres 2024. Untuk waktu deklarasi koalisi Nasdem-Demokrat-PKS, Ali masih belum mau membocorkannya.

"Kita menunggu hari baik," ucap Ahmad Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com