Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Satu Kasus Sembuh, Pasien Gagal Ginjal Akut di DI Yogyakarta Dirawat Tanpa Obat Fomepizole

Kompas.com - 27/10/2022, 15:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Satu pasien gagal ginjal pada anak yang dirawat di RSUP dr Sardjito dinyatakan sembuh, sehingga jumlah pasien sembuh di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi 4 orang.

Kepala Dinas Keashatan (DIY) Pembajun Setyaningastutie menyampaikan, pasien gagal ginjal akut pada anak total sebanyak 13 pasien, tetapi hanya ada 6 pasien yang berasal dari DIY, sedangkan lainnya berasal dari luar DIY.

"Jumlah total pasien 13 di DIY. Sebanyak 6 orang berasal dari DIY dan lainnya dari luar DIY, rinciannya 2 kasus sembuh, 3 kasus meninggal dunia, dan satu orang rawat inap," katanya, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Satu Anak di PPU Meninggal, Diduga Gagal Ginjal Akut

Dia menambahkan, 2 kasus sembuh di RSUP dr Sardjito tidak menggunakan obat gagal ginjal yang dipesan oleh Kementerian Kesehatan, yakni Fomepizole.

Dia mengatakan, sampai sekarang Dinkes DI Yogyakarta belum menerima Fomepizole dari kementerian kesehatan karena untuk saat ini obat tersebut diprioritaskan untuk RSCM.

"Di DIY, Sardjito dokter ahlinya menggunakan obat-obatan sekarang sudah cukuo tidak perlu pakai obat itu (Femopizole) dan mudah-mudahan tidak perlu pakai," kata dia.

Menurut Pembajun hingga saat ini RSUP dr Sardjito juga belum meminta obat ginjal Femopizole kepada Dinkes DIY. "Sampai sekarang memang Sardjito belum meminta," ujar dia.

Pembajun menambahkan, pihaknya telah melakukan rapat bersama pemerintah pusat dan juga Bareskrim Polri serta Balai Besar Pengawaaan Obat dan Makanan (BBPOM).

Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa untuk melakukan pengecekan urin dan darah dilakukan di Puslabfor Polri.

Baca juga: Kemenkes: 143 Kasus Gagal Ginjal Akut Tidak Bisa Buang Air Kecil

Lalu sambung dia, untuk pemeriksaan obat-obatan dilakukan oleh BBPOM daerah masing-masing.

"Dari rapat obat diperiksa BBPOM kalau darah dan urim oleh Puslabfor Polri. Kita kirim ke Jawa Tengah (sampel sarah dan urin) tetapi karena Jawa Tengah num maksimal kita kirim ke Jakarta," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memesan obat untuk gagal ginjal akut dari Singapura. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta rumah sakit rujukan untuk melakukan pendataan jumlah kebutuhan obat yang diperlukan.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan bahwa seluruh provinsi dipastikan mendapatkan obat untuk gagal ginjal akut. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan obat tersebut.

Baca juga: RI Dapat Donasi 200 Vial Obat Penawar Ginjal Akut dari Jepang, Tiba Minggu Depan

"Itu nanti berdasarkan kebutuhan dari rumah sakit. Kalau kita kan Rumah Sakit Sardjito. Rumah Sakit Sardjito harus menyampaikan pada kita dulu kebutuhannya. Nanti kita minta ke kementerian berapa kita butuh nanti kita minta, obat itu di drop langsung ke rumah sakit," jelas Pembajun Rabu (26/10/2022).

Namun hingga saat ini Dinkes DIY belum mengetahui kapan obat tersebut siap didistribusikan kepada masyarakat.

"Tapi belum ada info apakah sudah siap didistribusi atau belum, belum ada info," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com