Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Butuh Tambahan Lahan 44.000 Meter Persegi

Kompas.com - 27/10/2022, 08:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin Rabu (26/10/2022) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan konsultasi publik terkait penambahan lahan untuk jalan tol Yogyakarta-Bawen.

Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno berharap konsultasi publik penambahan lahan untuk jalan tol Yogyakarta-Bawen bisa segera diselesaikan. Tambahan lahan untuk Yogyakarta-Bawen ini sebesar kurang lebih 44.000 meter persegi.

"Kami minggu ini di bulan ini harapan kami selesai konsultasi publik yang penambahan lahan Yogyakarta-Bawen," katanya, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Dianggap Kabur Usai Isi BBM, Pengendara asal Semarang Malah Tabrak Mobil hingga Pintu Tol

Dia mengatakan adanya penambahan harus disosialisasikan melalui konsultasi publik. Pasalnya dalam pembangunan harus dengan persetujuan masyarakat.

Setelah proses konsultasi publik, langkah selanjutnya adalah memproses Izin Penetapan Lokasi (IPL).

"Kan harus ada pernyataan dari masyarakat bahwa masyarakat menyetujui, itulah menjadi dasar untuk diprosesnya IPL yang Yogya-Bawen," papar dia.

Dalam konsultasi publik ini masyarakat dapat mengetahui luas lahan yang terdampak. Selain itu juga untuk mengetahui legal formal tanah yang terdampak pembangunan jalan tol. Termasuk nama-nama pemilik lahan yang terkena.

"Di situlah faktual. Dari konsultasi publik itu lah kita bisa melihat, bisa mengetahui berkaitan warga terdampak nominatif, sudah pasti berapa luasnya, berapa orangnya," kata dia.

Dari konsultasi publik ini juga akan diketahui status tanah yang terdampak pembangunan jalan tol. Dalam hal ini, apakah seluruhnya milik masyarakat atau ada yang berstatus tanah kas desa.

"44 ribu nanti akan kita cek dari konsultasi publik itu. Baru kita ketahui, kroscek juga perbidang. Kami harus tepat dan akurat. Itulah kami filosofi marwah konsultasi publik itu untuk memperoleh data yang akurat," kata dia.

Krido menambahkan untuk lahan tambahan 44 ribu meter persegi ini penganggarannya diusulkan pada tahun 2023. Oleh sebab itu pihaknya pada tahun 2022 menargetkan IPL dapat segera diterbitkan.

Setelah IPL terbit yang membutuhkan lahan dalam hal ini Dirjen Bina Marga harus menyerahkan ke Kanwil BPN untuk segera dibentuk tim pengadaan tanah yang diketuai Kanwil BPN.

"Anggaran 2023, sudah disusun. Maka kami sebagai tim persiapan untuk bisa menyelesaikan di akhir tahun 2022 itu IPL harus segera terbit. Temasuk ini dipengaruhi oleh kesiapan warga. Dalam pemberkasan tadi itu memberikan pernyataan, melengkapi data-data pendukung sehingga proses penetapan lokasi tidak ada kendala," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Yogyakarta
13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com