Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Balita di Bantul Meninggal, Diduga karena Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 20/10/2022, 13:44 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mendapatkan informasi jika ada dua balita yang meninggal diduga karena kasus Acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut. Dua balita itu masih berusia 7 dan 11 bulan.

Dua orang balita ini adalah bagian dari 13 anak di DIY yang diduga mengalami gagal ginjal akut

"Kami baru mendapatkan notifikasi (pemberitahuan) kemarin (Rabu 19/10/2022). Sudah ada kasus di Bantul yang didagnosis suspek AKI, gangguan ginjal akut, ada dua. Dari (Kapanewon) Sedayu dan Piyungan, dan (keduanya) meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja kepada wartawan di Bantul Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Anak 8 Bulan di Banyumas Diduga Gagal Ginjal Akut Misterius, Dinas Kesehatan Beri Penjelasan Begini

Dikatakannya, pihaknya langsung melakukan penyelidikan epidimologi terkait kasus ini. Dia mengaku belum mengetahui pasti bagaimana riwayat kesehatan dari dua balita hingga akhirnya dirawat di RS Sardjito dan kemudian meninggal dunia.

"Hari ini kita langsung melakukan penyelidikan epidimologi untuk melakukan analisis riwayat penyakit. Apa yang dikonsumsi dan apapun terkait epidomologi.Sehingga nanti bisa memberikan kesimpulan apa yang seharusnya kita lakukan," kata Gus Bud panggilan akrab Agus Budi.

Gus Bud mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, terutama yang memiliki anak. Sebab, kasus ini menyerang anak usia 0 sampai 18 tahun.

Selain itu bisa menyerang anak yang tidak memiliki riwayat gagal ginjal. Dia menyebut gejalanya bisa berupa diare hingga demam. Namun hal itu bisa juga tidak terjadi.

Jika ditemukan anak buang air berukurang atau tidak bisa sama sekali  maka diimbau untuk langsung dibawa ke fasilitas kesehatan yang mamadahi, terutama yang memiliki ICU dan PICU.

"Sebelumnya tidak pernah mengalami gejala penyakit ginjal. Bisa dengan demam, gejala infeksi lain, diare bisa juga tidak," kata Gus Bud.

Langkah antisipasi, sesuai arahan dari Kementrian Kesehatan untuk menghentikan sementara penggunaan obat dalam bentuk sirup baik di fasilitas kesehatan. Selain itu penjualan obat sirup juga diimbau dihentikan sementara.

"Pemberian obat itu bisa dilakukan kalau diresepkan dokter dan atas kewenangannya dan sudah yakin masih bisa diberikan secara aman. Jadi, kalau kemudian obat bebas sementar itu (sementara tidak digunakan dulu). Sampai ada keputusan atau studi lanjut mana yang aman, mana yang tidak," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com