Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Seknas Ganjar Kabupaten Purworejo: Partai Kalau Tidak Mendengarkan Suara Rakyat Akan Ditinggal Pemilihnya

Kompas.com - 06/10/2022, 12:28 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

 

PURWOREJO, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Seknas Ganjar Indonesia (DPC SGI) Kabupaten Purworejo Albertus Sumbogo menanggapi pencapresan Anies Baswedan yang dideklarasikan oleh partai NasDem.

Albertus mengatakan, tingginya elektabilitas Anies Baswedan hanya bisa disaingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Menteri Investasi: Wajah Ganjar Pranowo Tampak Cerah, karena di Jakarta sedang Gelap

Untuk itu pihaknya berharap Ketua Umum (Ketum) PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bisa memberikan rekomendasi kepada Ganjar untuk melawan Anies Baswedan.

"Semoga dengan banyaknya relawan, Bu Mega kemudian 'kepepet' dan memberikan rekomendasinya pada Ganjar. Kaum nasionalis ya pilihannya Ganjar. Partai, kalau tidak mendengarkan suara rakyat akan ditinggalkan pemilihnya," ujar pria yang karib disapa Mbogo ini.

Mbogo menyebut, dukungannya kepada Ganjar tidak terlepas bahwa Ganjar adalah putra asli Purworejo.

Ganjar juga sudah diketahui masyarakat umum tentang keberhasilannya memimpin Jawa Tengah.

"Yang bisa melawan ( Anies Baswedan) hanya Ganjar," kata Albertus dalam acara syukuran satu tahun DPC SGI Purworejo di Sekretariat DPC SGI Purworejo, Jl. Mayjend Soetoyo, ) Purworejo, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Foto di Bawah Baliho PDI-P Bergambar Puan, Ganjar: Saya Kan Kader Tho
Albertus mengakui bahwa elektabilitas Anies Baswedan itu tinggi dan dipandang memiliki peluang menang sebagai presiden pada Pilpres 2024. Atas dasar itu, hanya Ganjar Pranowo lah satu-satunya calon saat ini yang bisa melawan.

Ia menambahkan, eksistensi DPC SGI Kabupaten Purworejo yang didirikan 25 September lalu pernah menjadi perhatian nasional hingga memunculkan istilah banteng vs celeng. Bahkan saat ini SGI telah memiliki 14 DPW (tingkat provinsi) dan akan segera bertambah dua lagi, yakni di Kalimantan dan Lampung.

Kemunculan SGI disebut benar-benar usulan dari bawah ke atas.

"Saat ini, di medsos Ganjar Pranowo dipojokkan, dibilang tidak punya partai. Maka sebagai relawan di akar rumput, kita harus terus 'gemrenggeng' menyuarakan agar Ibu Megawati selaku pemilik hak prerogatif di PDI Perjuangan, mau mendengarkan kita dengan cara memberikan rekomendasi Calon Presiden pada Pilpres 2024 mendatang," ujarnya.

Wakil Ketum DPN SGI, Tedy Mulyadi mengatakan, Seknas Ganjar Purworejo sangat berperan membuat organisasi relawan ini terkenal.

"Karena Beliaulah yang memunculkan istilah banteng vs celeng. Pak Mbogo mengenalkan SGI secara nasional, dari situlah kemudian menjadi viral. Banyak lamaran dari daerah masuk ke DPN untuk membentuk cabang," kata Tedy.

Dalam acara yang juga dihadiri pengurus, kader, Ketua DPW SGI DIY Alam, dan Ketua DPC SGI Bantul Hendro Pleret, SGI menggunakan tagline 'Ora Ganjar, Trimo Bubar' yang diciptakan oleh Hendro Pleret yang juga seniman.

Yel-yel tersebut pun digaungkan oleh para relawan yang artinya, jika partai tidak mau mencalonkan Ganjar sebagai Capres tahun 2024, lebih baik partai tersebut bubar.

"Kami berharap jangan sampai negara jatuh ke tangan orang yang tidak Pancasilais, Ganjar pilihan tepat. Tanggal 28 Oktober adalah hari ulang tahun Ganjar, mari kita viralkan dengan membuat video dan ucapan untuk beliau lalu kita unggah di masing-masing media sosial," ajak Tedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com