Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Ikut Panen Raya, Menteri Pertanian Ingatkan Gubernur dan Bupati Menjaga Normalisasi Harga

Kompas.com - 04/10/2022, 09:29 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Dunia berada di tepi jurang resesi, ditandai inflasi terus terkerek naik. Inflasi dunia berpengaruh pada berbagai negara.

Indonesia harus siap menghadapi inflasi. Karenanya perlu berbagai intervensi sejak dini.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, pemerintah di daerah berperan dalam mengendalikan inflasi sehingga tidak ada lonjakan harga yang merugikan masyarakat.

Baca juga: BBM Jadi Penyebab Utama Inflasi September, Airlangga: Masih Terkendali karena Harga Pangan Turun

“Sultan dan bupati ikut menjaga agar inflasi di sektor pangan tidak drop. Artinya tidak terjadi minus yang lebih dalam,” kata Menpertan Syahrul di bulak sawah tanaman bawang pada Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, Senin (3/10/2022).

Inflasi di Indonesia sering terjadi di faktor dua komoditas ini, yakni cabai dan bawang merah. Dengan mampu mengendalikan harga kedua komoditas tersebut maka bisa saja mengendalikan inflasi di negara ini.

Karena itu, Syahrul mengapresiasi produksi bawang Kulon Progo saat ini. Produksi bawang merah berlangsung di sekitar 300 hektar di Lendah.

Hasilnya berlimpah, diprediksi 16 ton per hektar dengan harga jual Rp 17.000 per kilogram. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata produktivitas 9,7 ton per ha.

Namun mengendalikan inflasi tidak hanya soal produksi semata. Sejumlah langkah juga harus dilakukan.

Syahrul mengungkapkan, inflasi bisa diperbaiki lewat perbaikan kebijakan import hingga soal rantai pasokan dan penanganan barang dagangan. Dengan memperpendek rantai pasok atau dagang, maka bisa menekan inflasi.

Baca juga: Pimpin Sidang Pertemuan AMM G20, Mentan SYL: Kolaborasi adalah Kunci Atasi Tantangan

“Pemerintah di daerah diharapkan berbuat banyak,” kata Mentan.

Di tingkat pusat, Kementan tengah menyiapkan lahan sekitar 2.000 hektar di seluruh Indonesia untuk mengintervensi inflasi. Dirjen Hortikultura juga menandatangani kerjasama dengan tengkulak untuk mengintervensi jika harga komoditas menurun di kemudian hari.

"Jadi off taker membelinya nanti kalau harga turun, di mana ada yang membeli secara pasti. Kemudian akan kita lihat daerah mana yang akan diserang, artinya untuk menjaga inflasi yang ada. Mudah-mudahan konsep ini jalan," kata Menpertan Syahrul.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, Dinas Pertanian DIY memiliki program kedaulatan pangan atau ketercukupan pangan untuk masyarakat Yogyakarta.

Baca juga: Buka Global Forum AMM G20, Mentan SYL Ajak Dunia Implementasikan Pertanian Digital

Pengembangan kedaulatan pangan itu berlangsung di luasan 35.000 hektar. Luasan itu tidak berkurang dan diperuntukkan bagi tanaman pangan.

"Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DIY, khusus untuk tanaman pangan. Di sini pemerintah memfasilitasi kalau puso kami ganti, sementara kalau harga sedang baik hasil tanaman silahkan bisa dijual," kata Sri Sultan.

Pemerintah DIY juga mengembangkan keterlibatan perusahaan daerah untuk menampung bahan pangan.

"Diharapkan bisa menjaga fluktuasi yang akan terjadi jual beli tanaman pangan khususnya beras jangan sampai petani dirugikan," kata Sultan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com