YOGYKARTA, KOMPAS.com - Kemarin Ketua Dewan Pers Prof Dr Azyumardi Azra meninggal dunia di Malaysia. Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir menilai sosok Azyumardi sebagai begawan.
“Beliau adalah cendekiawan muslim dan intelektual bangsa yang maqom-nya sudah begawan atau ar-rasih fil-'imi. Pemikirannya senantiasa jernih dan komprehensif, yang menggambarkan kedalaman dan keluasan ilmu. Khususnya ilmu keislaman yang terkoneksi dengan berbagai aspek kehidupan,” tutur ujar Haedar melalui keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Azyumardi Azra Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Selasa Besok
Baginya, almarhum memiliki pemaham sejarahnya luas dan dapat menjelaskan banyak hal dari peristiwa masa lampau dengan kekinian. Termasuk analisnya tentang jaringan ulama internasional.
Pemikirannya tentang peradaban juga melintasi batas sehingga menggambarkan inklusivisme yang luas. Demikian halnya dengan pemikirannya tentang politik Islam, almarhum selalu menyajikan analisis yang cerdas dan simultan, tidak dogmatik dan apologis.
“Saya mengenal beliau cukup lama. Bahkan ketika menjadi salah seorang penguji disertasi di UGM, sungguh merupakan pengalaman yang berksesan mendalam baik tentang sikap maupun pemikirannya,” kata Haedar.
Almarhum sosok rendah hati meski berada di posisi puncak sebagai intelektual ternama tak hanya di Indonesia tapi juga tingkat regional maupun global.
“Meninggalnya di Malaysia sebagai narasumber di pertemuan ABIM menunjukkan keluasan radius keintelektualannya. Beberapa waktu lalu kami terakhir kali berjumpa secara daring, ketika beliau menjadi pembicara kunci dalam ISKA dan launching Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis, yang waktu itu kami hadir secara luring dan beliau daring karena tidak bisa datang ke Perlis,” jelas Haedar.
Haedar juga mengatakan Almarhum memiliki sikap kritis dan tidak segan menyuarakan pemikirannya yang bersifat korektif, dengan tetap objektif dan bijak sebagai intelegensia guru bangsa.
“Generasi muda Indonesia penting berguru dan mengambil banyak moazaik dari pemikiran-pemikiran Prof Azra yang mencerdaskan dan mencerahkan. Kami sungguh kehilangan sang intelegensia begawan bangsa. Selamat jalan Prof Azyumardi, do'a kami menyertai perjalananmu ke haribaan Ilahi menuju Jannatun Na'im,” tutup Haedar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.