Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sosok Raja yang Membangun Candi Borobudur?

Kompas.com - 07/09/2022, 20:07 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Candi Borobudur merupakan sebua candi di Indonesia yang menyandang predikat sebagai candi Buddha terbesar di dunia.

Pada 13 Desember 1991, Candi Borobudur juga telah mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Dunia dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) World Heritage Committee.

Baca juga: Apakah Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman?

Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lokasi candi Buddha ini begitu indah karena dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah selatan.

Baca juga: Candi Borobudur Ternyata Tidak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia

Candi Borobudur juga serta terletak di antara dua aliran sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo.

Kemegahan Candi Borobudur yang tersusun dari batuan andesit ini membuat banyak orang penasaran akan sejarah pembangunannya.

Baca juga: Mitos dan Fakta Menarik Candi Borobudur, Termasuk Misteri Isi Stupa Utama

Lalu siapa sosok raja yang membangun Candi Borobudur?

Asal-usul dan siapa yang membangun Candi Borobudur kemudian dikaitkan dengan bukti sejarah terkait dengan kerajaan yang pernah berdiri di wilayah ini pada masa lampau.

Sosok yang membangun Candi Borobudur adalah Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Buddha.

Pendapat ini salah satunya merujuk pada temuan Prasasti Karangtengah/Parasasti Kayumwungan dan Prasasti Tri Tepusan.

Dilansir dari laman Kemendikbud, menurut interpretasi sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya disebutkan bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Raja Samaratungga.

Pendapat selanjutnya adalah menurut arkeolog Indonesia yang terlibat dalam pemugaran Candi Borobudur, Soekmono yang menginterpretasikan bahwa bangunan yang disebut Jinalaya yang dibangun oleh Raja Samaratungga dalam Prasasti Karangtengah diduga merujuk pada Candi Borobudur.

Bentuk Candi Borobudur melambangkan kosmologi Buddha Mahayana dengan tiga tingkatan yaitu kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu.SHUTTERSTOCK Bentuk Candi Borobudur melambangkan kosmologi Buddha Mahayana dengan tiga tingkatan yaitu kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu.

Raja Samaratungga adalah keturunan Dinasti Syailendra yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Buddha.

Samaratungga memerintah menggantikan ayahnya yang bernama Sri Dharmatungga.

Pada periode pemerintahan Dinasti Syailendra ini diperkirakan menjadi masa keemasan dengan perkembangan di berbagai bidang, seperti agama, politik, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, dan sosial.

Pembangunan Candi Borobudur dilakukan secara bertahap dan bergotong royong sebagai bentuk kebaktian pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra yang menganut aliran Buddha Mahayana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com