Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rubuha, Andalan Petani Kulon Progo Basmi Hama Tikus

Kompas.com - 02/09/2022, 23:34 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Burung serak jawa (Tyto alba) atau burung hantu lumbung diandalkan dalam mengendalikan hama tikus pertanian pada area persawahan Pedukuhan Dobangsan dan sekitarnya di Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tyto alba berkembang di alam Giripeni. Para petani memanfaatkan keberadaan Tyto Alba di alam ini dengan mendirikan setidaknya 10 rumah burung hantu (rubuha).

“Kami membuat 10 rubuha, Di mana lima diletakkan pada sisi Timur atau di Dobangsan ini. Lima lagi di sebelah Barat,” kata Untung Suharjo, Ketua Gabungan Kelompok Tani Marem Giripeni, Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Serunya Tradisi Mangatti, Tangkap Ikan dengan Tangan Kosong Usai Panen Padi di Mamasa

Tyto alba terlihat di pohon tinggi, bangunan lama dan gedung bertingkat, dengan jelajah sampai persawahan Dobangsan.

Diketahui, luas lahan pertanian di Giripeni lebih dari 50 hektar. Dari luas tersebut, 15 hektar di antaranya merupakan area persawahan lahan surjan (sistem tanam di atas lahan dengan tinggi berbeda). 

Untung mengatakan petani mencoba mengantisipasi serangan tikus dengan Tyto alba.

“Sebagai musuh alami (tikus),” kata Untung.

Untung dan para petani telah mencoba memanfaatkan predator ini sejak 2015. Hasilnya dianggap efektif.

 

Burung hantu bahkan bisa berkembang biak ketika itu. Tampak dari ditemukannya anakan burung hantu di rubuha lawas yang jatuh karena dimakan usia

Berdasarkan pengalaman tersebut, Gapoktan kembali membuat 10 rubuha di 2022 ini. Pelaksanaannya melalui program ketahanan pangan yang dianggarkan lewat dana desa.

Rubuha ini berdimensi 60x90x50 Cm. Terbangun dari dinding bahan kayu, dilapisi seng, dan atapnya seng dicat hitam.

Hanya ada satu lubang untuk masuk ke dalam rumah itu. Lubang keluar masuk burung itu mengarah ke Utara untuk menghindar dari terpaan langsung sinar matahari pagi atau sore.

Semua dilapisi seng dan cat yang membuat rumah tidak tembus cahaya dan hawa di dalamnya tetap dingin. Rumah burung kemudian diberdirikan pada tiang 3 meter.

Para petani meyakini rubuha akan ditempati oleh Tyto Alba.

Baca juga: Banjir Bandang Solok Rusak 60 Hektar Tanaman Padi Petani

“Tempat singgah dan tinggal burung hantu. Harapan kami mereka bisa anak pinak sehingga pengendalian hama semakin ketat,” kata Untung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Yogyakarta
Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com