Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Kritis Saat Ricuh Suporter di Sleman, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kompas.com - 28/07/2022, 20:53 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polisi menatapkan dua orang tersangka dalam peristiwa penganiayaan terhadap seorang tukang parkir di depan salah satu toko swalayan di daerah Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta.

Tukang parkir yang saat ini masih dirawat di rumah sakit ini menjadi korban salah sasaran dalam peristiwa kericuhan yang diduga melibatkan oknum suporter, Senin (26/7/2022).

Kasi Humas Polres Sleman AKP Edy Widaryanta mengatakan, ada 10 orang yang telah diamankan dalam peristiwa penganiayaan dengan korban seorang tukang parkir.

Baca juga: Anggota DPRD Kota Jogja Desak Polisi Tangkap Provokator yang Diduga Oknum Suporter dari Solo

"Sudah ada dua tersangka yang telah ditetapkan," ujar Edy ketika ditemui di Mapolres Sleman, Kamis (28/7/2022).

Edy menjelaskan, peran dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Kelompok ini kan mereka baru mencari-mencari. Mereka kan juga enggak tahu, setelah terjadi itu baru diketahui jika tukang parkir," ungkapnya.

Menurut Edy saat ini masih terus dilakukan pendalaman. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka dalam peristiwa penganiayaan di depan salah satu toko swalayan di daerah Babarsari, Sleman bertambah.

"Yang lain masih dalam proses. Kemungkinan (tersangka) bisa (bertambah)," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang tukang parkir harus dirawat di rumah sakit setelah menjadi korban salah sasaran dalam peristiwa kericuhan yang melibatkan oknum suporter. Dari peristiwa itu, Polisi telah mengamankan sebanyak 10 orang.

Baca juga: Polresta Solo Panggil Perwakilan Suporter Persis Solo, Buntut Insiden Bentrok Oknum Suporter di Yogyakarta

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana mengatakan, korban berprofesi sebagai tukang parkir dan tidak tergabung dalam suporter apa pun.

"Korban ini tidak salah apa-apa, korban merupakan tukang parkir yang malam itu sedang bekerja. Korban juga bukan suporter mana-mana,"ujar Rony dalam jumpa pers, Selasa (26/7/2022).

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (26/7/2022). Rony menyampaikan berdasarkan saksi-saksi di lokasi, korban sedang bekerja di depan salah satu toko swalayan di daerah Babarsari, Sleman.

Saat korban bekerja, melintas rombongan konvoi. Kemudian korban dihampiri oleh beberapa orang dan lantas terjadi penganiayaan.

Baca juga: Tukang Parkir Kritis, Jadi Korban Salah Sasaran Suporter di Yogyakarta

"Korban sekarang kondisi kritis, ada luka di kepala belakang retak. Ini dari dokter, hasil resminya kami harus menunggu visumnya. Ada pembengkakan kelenjar di kepala akibat serangan benda tumpul," tegasnya.

Rony mengungkapkan telah mengamankan sebanyak 10 orang dari peristiwa tersebut untuk dimintai keterangan.

"Kami sudah mengerucutkan kepada calon tersangka. Bukan berarti 10 orang ini bisa ditetapkan tersangka, tapi kita melihat perbuatan melawan hukumnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com