Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Kasus Predator Seksual Anak, Pemerintah DIY Akan Tingkatkan Literasi Digital

Kompas.com - 16/07/2022, 13:37 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terungkapnya kasus predator seksual anak menjadi keprihatinan Pemerntah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) menyatakan, mereka berniat lebih menggencarkan pentingnya upaya meningkatkan kesadaran semua pihak untuk ikut bertanggung jawab melindungi anak.

Kepala DP3AP2 DIY Herlina Hidayati menyatakan, pihaknya akan menekankan pentingnya literasi digital.

Baca juga: Jaringan Predator Seksual Anak di Yogyakarta, Polisi Ungkap Peran 7 Pelaku yang Ditangkap

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Sabtu (16/7/2022), pemerintah baik provinsi maupun daerah sudah menyosialisasikan dan mengedukasi terkait pendampingan anak saat menggunakan ponsel.

“Bahkan sejak awal Covid-19, kami sudah mendeteksi banyaknya ancaman-ancaman yang bisa menimpa anak karena belajar mengajar mengharuskan anak-anak pegang HP,” ungkapnya.

Herlina mengatakan, pihaknya telah dan akan semakin menggencarkan kegiatan pendidikan kepada orangtua untuk mendampingi anak dan semakin banyak sosialisasi terkait literasi digital. Menurutnya, orangtua harus sadar akan kerentanan yang bisa menimpa anak mereka.

Dia menambahkan pada dasarnya, anak merupakan tanggung jawab orangtua. Namun, dalam upaya perlindungan anak, semua pihak juga harus ikut bertanggung jawab, mulai dari orangtua, masyarakat, sekolah, pemerintah, sampai pihak swasta.

“Hal ini bahkan sudah ada di dalam UU Perlindungan Anak, bahwa semua pihak harus ikut bertanggung jawab terhadap perlindungan anak. Tentu saja undang-undang ini harus diimplementasikan dengan baik. Bagaimana pun, merekalah yang nantinya berperan dalam pembangunan dan menjadi generasi masa depan yang sangat penting untuk kita selamatkan,” jelasnya.

Herlina menambahkan, sebagai masa depan bangsa dan negara, anak-anak perlu dioptimalkan tumbuh kembangnya, tidak hanya fisik tapi juga psikisnya. Dengan begitu, mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang benar-benar berkualitas.

Baca juga: Jaringan Predator Seksual Anak di Yogyakarta Terungkap, Ini Saran IDAI untuk Orangtua

Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap 7 pelaku kasus eksploitasi dan distribusi materi pornografi dan kesusilaan dengan korban anak.

Dari hasil pemeriksaan sementara, 7 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini baru sebatas mendistribusikan konten pornografi.

Dari hasil penyidikan, sejauh ini polisi belum menemukan unsur untuk kepuasan seksual seperti motif tersangka FAS terhadap para korbannya.

FAS ditangkap karena melakukan aksi eksibisionisme dengan korban anak di bawah umur. Pria berusia 27 tahun ini memanfaatkan video call aplikasi WhatsApp (WA) dalam melakukan aksinya.

"Sampai sejauh ini, dari 8 tersangka ini, selain FAS, mereka peranannya hanya masih bersifat mendistribusikan," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY, Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (13/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com