Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DIY Tetapkan Status Siaga Darurat PMK

Kompas.com - 15/07/2022, 13:45 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan status siaga darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto mengatakan data hewan ternak yang terpapar PMK di DIY sebanyak 7.100.

"Pastinya sudah masuk ke angka 7.100-an sekian tapi yang terpenting kemudian angka itu kalau dibandingkan populasi Yogyakarta ini angkanya masih tetap belum 1 persen. Kita tidak menafikan kalau kurang 1 persen berarti kita harus tidak waspada bukan begitu," katanya, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Satgas PMK Kabupaten Purworejo Temukan Daging Kurban Terindikasi PMK

Ia menambahkan baru-baru ini pihaknya menerima vaksin PMK dengan total 8.000 dosis.  Dinas DPKP DIY telah berkomunikasi dengan pihak pemerintah kabupaten untuk menentukan proporsinya.

"Nah itu ada kriteria-kriteria nanti bisa top down dari provinsi mana yang lebih clear ini harus cepat," ucap dia.

Ia mengungkapkan, untuk vaksin yang diterima beberapa waktu lalu telah diberikan kepada hewan ternak berjenis sapi perah.

"Yang 8000 ini kan dari CSR tapi yang Agustus nanti dari kementerian akan ada lagi," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan rapat satgas PMK, untuk melakukan sosialisasi untuk operasi pencegahan kedepannya.

"Rencana operasi kita bagi jadi beberapa bidang seperti pencegahan, penangangan, kemudian juga dari sisi kedaruratan," kata dia.

Aji menyampaikan, satgas telah dibentuk dan status siaga darurat juga telah ditetapkan.

Dengan ini Pemerintah DIY berharap untuk penanganan PMK dapat segera dilakukan, seperti melakukan vaksinasi bagi hewan ternak.

"Kawan-kawan sudah melakukan vaksinasi habis 4.800 vaksin sudah habis kita baru saja mendapatkan 8.000 dosis vaksin. Yang nanti akan segera didistribusikan ke kabupaten kota untuk vaksinasi," kata dia.

Baca juga: Tukang Jagal Tawar Murah Sapi Terinfeksi PMK, Peternak di Buleleng Negosiasi Ulang Harga

Penetapan status siaga darurat diberlakukan bukannya tanpa alasan. Selain terdapat 7.100 hewan ternak yang terpapar PMK, zona paparan di DIY juga sudah mencapai 60 kecamatan.

"Jadi yang dinyatakan sevagai zona terpapar versi kementerian pendekatan kecamatan. Nah sudah ada 60 kecamatan di DIY ada kasus. Tapi memang setiap 1 desa ada kasus, dinyatakan kecamatan itu sebagai kecamatan yang merah," kata dia.

Aji menambahkan, agar Pemerintah DIY dapat mengambil kebijakan lebih detail maka Pemprov DIY menurunkan leveling zona merah atau hijau ke tingkat kelurahan.

"Supaya kita tahu karena satu kecamatan itu banyak kalurahan, supaya ekonomi tidak terhenti dan lalu lintas ternak antar kalurahan itu bisa dilakukan maka zonanya kita buat zona kalurahan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com