YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa asal Manokwari, Papua Barat, mendatangi Ombudsman Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mereka datang untuk mengadukan mandeknya beasiswa bagi mahasiswa Manokwari Papua Barat sejak 2020, pada Jumat (8/7/2022).
Kedatangan perwakilan mahasiswa asal Manokwari, Papua Barat, ini langsung ditemui oleh Ketua Ombudsman Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Budhi Masturi.
"Kedatangan kami ke sini terkait dengan beasiswa, dalam hal ini kami mahasiswa Papua khususnya mahasiswa Manokwari, yang besiswanya belum terealisasi sampai sekarang," ujar Sekjen Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (IPMAPA) DIY Irto Mamoribo, pada Senin (11/7/2022).
Baca juga: Kecewa Putrinya Lulus Tes tapi Tidak Terpilih, Orangtua Calon Polwan di Tarakan Bersurat ke Kapolri
Pemda Manokwari, Papua Barat, menggulirkan program beasiswa untuk putra-putri daerah guna melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi di luar kota sejak beberapa tahun lalu.
Jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai penerima beasiswa sebanyak 114 orang.
"Per mahasiswa per tahun itu haknya sebesar Rp 7 juta," ucap dia.
Irto menyampaikan, sejak tahun 2020 lalu, sebanyak 114 mahasiswa belum menerima beasiswa.
Padahal, sebelumnya proses penyaluran beasiswa berjalan dengan lancar.
"Dari 2020 sampai hari ini belum terealisasikan, padahal data persyaratan sudah dikirim, namun sampai hari ini belum terealisasikan," ujar dia.
Sebelum ke Ombudsman Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, lanjut Irto, sudah berupaya menanyakan ke Pemda Manokwari terkait dengan beasiswa.
Pemda memberikan jawaban jika program beasiswa sudah tidak ada lagi sejak tahun 2021.
"Kami ke sini agar Ombudsman mempertanyakan itu," ujar dia.
Irto mengatakan, sebangak 114 mahasiswa ini di Yogyakarta tinggal di indekos, ada juga yang di kontrakan.
Mandeknya beasiswa sejak 2020 sangat berdampak bagi para mahasiswa.
Mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dapat menunjang proses belajar.
Selama ini, para mahasiswa pun mengantungkan kehidupan selama di Yogyakarta dari bantuan orangtua.
Namun, tidak semuanya dapat mengantungkan bantuan orangtua, karena kondisi ekonomi yang berbeda.