YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Para tokoh dan sesepuh daerah dari tiga kelompok yang disebut terlibat peristiwa di Seturan, Jambusari dan Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta sepakat berdamai dan menyerahkan proses hukum kepada Polda DIY.
Selain itu, ketiga pihak juga sepakat akan bersama-sama menjaga Yogyakarta tetap aman dan damai.
Hadir dalam pernyataan sikap Sekjen Forum Pemuda NTT Indonesia Talla Alor, Ketua Harian DPP Angkatan Muda Kei Indonesia Rais Kei, Presiden Mahasiswa Papua DIY Yundi Wonda, dan senior Pelajar dan Mahasiswa Papua DIY Marinus Mofu. Pernyataan sikap ini digelar di Mapolda DIY.
Baca juga: BIN Yogyakarta Ikut Turun Tangan Selesaikan Kerusuhan di Babarsari
Sekjen Forum Pemuda NTT Indonesia Talla Alor mengatakan, selaku sesepuh memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga di DIY, yang berapa hari lalu terganggu dan terusik atas peristiwa yang terjadi.
"Sekali lagi buat Bapak Sultan (Sri Sultan Hamengku Buwono X), Bapak Kapolda dan seluruh masyarakat yang ada di Yogya memohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Talla Kamis (7/7/2022).
Atas peristiwa yang terjadi, Forum Pemuda NTT Indonesia datang ke Polda DIY untuk menyerahkan dua orang. Satu orang di antaranya merupakan tersangka dalam peristiwa di Jambusari berinisial L. "Yang kami serahkan dua, saudara L dan B," ucapnya.
Talla Alor mengungkapkan dari Forum Pemuda NTT, Angkatan Muda Kei dan Pelajar dan Mahasiswa Papua sepakat akan menyelesaikan secara kekeluargaan.
Ketiga pihak juga berusaha semaksimal mungkin menjamin agar kejadian seperti beberapa waktu lalu tidak kembali terulang.
Talla Alor menegaskan proses hukum terkait kejadian beberapa waktu lalu ketiga pihak sepakat mempercayakan kepada Polda DIY.
Baca juga: Ditetapkan Sebagai DPO, 1 Tersangka Penyerangan di Jambusari Sleman Serahkan Diri ke Polisi
"Terkait adanya korban dari saudara kami dari Papua, terkait ada permintaan itu, kami akan duduk bersama untuk menyelesaikannya, baik secara kekeluargaan maupun secara adat," tuturnya.
Senior Pelajar dan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Marinus Mofu mengatakan, pada prinsipnya permasalahan yang terjadi diharapkan dapat diselesaikan kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan bersama.
"Pertama yang ingin kami sampaikan adalah permasalahan kemarin itu murni Kami dari Papua tidak terlibat sama sekali," ujar Marinus Mofu.
Mawakili pelajar dan mahasiswa Papua, Marinus Mofu juga memohon maaf kepada masyarakat Yogyakarta terkait dengan peristiwa di Babarsari pada Senin (4/07/2022).
"Hal-hal yang kami rasa bentuk emosional, bentuk keraguan kami kepada pihak keamanan yang kemudian dilampiaskan dengan hal-hal yang mungkin tidak diinginkan bersama," ungkapnya.
Marinus Mofu menegaskan pelajar dan mahasiswa Papua tidak terlibat dalam perselisihan yang terjadi. Pelajar dan mahasiswa Papua di Yogyakarta juga tidak memihak dalam permasalahan tersebut.
Baca juga: Pemkab Sleman Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kerusuhan di Babarsari dan Jambusari