Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Kampung di Yogyakarta yang Berasal dari Profesi Abdi Dalem Keraton

Kompas.com - 28/06/2022, 17:36 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 telah membagi kerajaan Mataram Islam menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Setelah itu kampung-kampung kota mulai berkembang dari pusat pemerintahan yaitu kawasan Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Plengkung Wijilan, Gerbang di Kawasan Keraton Yogyakarta yang Identik dengan Kuliner Gudeg

Kampung-kampung untuk para abdi dalem dan prajurit tersebut terletak di kawasan Jeron Beteng (dalam benteng) dan di Jaban Beteng (luar benteng).

Abdi dalem berfungsi sebagai aparatur sipil, sedangkan prajurit keraton berfungsi sebagai aparatur militernya.

Baca juga: Mengenal Malam Selikuran di Keraton Yogyakarta dan Solo, Tradisi Menyambut Malam Lailatul Qadar

Kampung-kampung tempat tinggal abdi dalem Keraton Yogyakarta dikenal dengan nama yang khas sesuai profesinya.

Baca juga: 5 Fakta Plengkung Gading dan Alasan Mengapa Sultan Yogyakarta Dilarang Melintas

Dilansir dari laman Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, berikut adalah nama kampung abdi dalem yang terletak di sekitar kawasan Keraton Yogyakarta.

1. Kampung Gerjen

Nama Kampung Gerjen berasal dari profesi abdi dalem sebagai tukang jahit keraton (gerji).

Lokasi Kampung Gerjen secara administratif masuk ke dalam wilayah Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.

2. Kampung Pandean

Nama Kampung Pandean berasal dari profesi abdi dalem sebagai pembuat peralatan dari bahan besi (pandhe).

Lokasi Kampung Pandean secara administratif masuk ke dalam wilayah Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton.

3. Kampung Gowongan

Nama Kampung Gowongan berasal dari profesi abdi dalem sebagai ahli bangunan dari kayu (gowong).

Lokasi Kampung Gowongan Lor dan Gowongan Kidul secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Jetis.

4. Kampung Kenekan

Nama Kampung Kenekan berasal dari profesi abdi dalem sebagai kenek kereta keraton yang bertugas membantu sais kereta.

Lokasi Kampung Kenekan secara administratif masuk ke dalam wilayah di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton.

5. Kampung Dagen

Nama Kampung Dagen berasal dari profesi abdi dalem sebagai tukang kayu (undhagi).

Lokasi Kampung Dagen secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Gedong Tengen.

6. Kampung Keparakan Tengen dan Keparakan Kiwo

Nama Kampung Keparakan Tengen berasal dari profesi abdi dalem sebagai keparak yang bertugas menata busana para prajurit.

Sedangkan Nama Kampung Kiwo berasal dari profesi abdi dalem sebagai keparak yang bertugas mengupayakan berbagai macam senjata dan cara-cara penggunaannya/mengajar berperang.

Lokasi Kampung Keparakan Tengen secara administratif masuk ke dalam wilayah Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan.

Sementara lokasi Kampung Keparakan Kiwo secara administratif masuk ke dalam wilayah Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron.

7. Kampung Siliran

Nama Kampung Siliran berasal dari profesi abdi dalem sebagai petugas yang mengurus lampu keraton.

Lokasi Kampung Siliran secara administratif masuk ke dalam wilayah di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton.

8. Kampung Kemitbumen

Nama Kampung Kemitbumen berasal dari profesi abdi dalem sebagai petugas yang menjaga kebersihan halaman keraton.

Lokasi Kampung Kemitbumen secara administratif masuk ke dalam wilayah Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton.

9. Kampung Kemetiran

Nama Kampung Kemetiran berasal dari profesi abdi dalem sebagai petugas yang mengerjakan seputar ekspedisi surat.

Lokasi Kampung Kemetiran secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Gedong Tengen.

10. Kampung Polowijan

Nama Kampung Polowijan merupakan tempat tinggal kelompok abdi dalem yang mempunyai kekurangan fisik seperti ubol dan bule (albino).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com