Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusulkan Jadi Bakal Capres oleh DPD PAN Bantul, Ini Tanggapan Sultan

Kompas.com - 20/06/2022, 15:40 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X), menjadi salah satu nama yang disebut oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Bantul saat rapat kerja daerah (rakerda) ke-2.

Dalam rapat tersebut nama Sri Sultan HB X disebut untuk menjadi salah satu bakal calon presiden (capres) untuk pemilu 2024 mendatang.

Menanggapi usulan tersebut, Sri Sultan HB X mengaku tidak tahu soal usulan tersebut. Dirinya pun tak mempermasalahkan namanya ada di daftar usulan DPD PAN Bantul.

"Saya enggak tahu (namanya diusulkan DPD PAN Bantul). Biarin aja enggak apa-apa," ujar Sultan ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (20/6/2022).

Baca juga: PAN Bantul Usulkan Nama Ganjar, Anies, dan Sultan ke DPW DI Yogyakarta

Dia mengatakan tidak bisa menghalangi aspirasi siapa pun. Termasuk partai politik (parpol) yang mengusulkan namanya menjadi bakal capres.

"Lha wong ono aspirasi mosok aku (ada aspirasi masa saya) mengatakan jangan lho, kan enggak bisa," kata Sultan.

"Masalah bersedia atau tidak kan masalah lain kan gitu. Kan masih dua tahun lagi (pilpres)," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Bantul, DI Yogyakarta, menggelar rapat kerja daerah (rakerda) ke-2. Salah satunya menjaring nama-nama bakal capres 2024.

Nama-nama yang muncul di antaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, hingga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Jadi sekarang itu sistemnya penjaringan dari bawah dan masing-masing (DPD) mengusulkan 10 nama (bakal calon Presiden). Kalau dulu kan hak veto DPP," kata Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul Wildan Nafis kepada wartawan seusai Rakerda di Bantul Minggu (19/6/2022).

Dia mengatakan 10 nama capres tersebut nantinya akan dikirim ke tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DIY. Nama-nama yang diusulkan merupakan tokoh nasional memiliki elektabilitas tinggi.

"Yang jelas Ketum (PAN) Zulkifli Hasan. Lalu ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir dan karena ada di Yogyakarta nama Sultan akan dimunculkan," kata dia.

Dijelaskannya nama yang diusulkan ke DPP PAN harus memenuhi minimal lima kriteria atau syarat. Di antaranya, nasionalis religius, rekam jejak kepemimpinan yang kuat, berpihak kepada kelanjutan inovasi dan berkolaborasi. Lalu yang terakhir adalah berwawasan nusantara dan berprespektif global.

Terkait Sultan, Wildan mengatakan jika Raja Kraton Yogyakarta itu sudah berpengalaman dalam memimpin. Seperti, tidak mudah emosional dalam menghadapi masalah.

"Indonesia kan terdiri dari bersuku suku jadi pemimpinnya harus adem, teduh dan wawasannya juga luas. Dan alhamdulillah selama memimpin Jogja selama ini aman adem," kata Wildan.

Dikatakannya menyosong pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2024, DPD PAN Bantul sudah membentuk lebih dari 3.000 saksi yang nanti akan bertugas di TPS-TPS.

PAN juga mulai melakukan penjaringan calon-calon legislatif yang akan berlaga dalam Pilleg 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com