KLATEN, KOMPAS.com - Subagiyo, warga Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, baru saja menerima pembayaran uang ganti kerugian Jalan Tol Solo-Yogyakarta.
Pembayaran uang ganti kerugian itu dia terima di Kantor Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, pada Selasa (14/6/2022).
Bagiyo, bagitu akrab disapa, menerima pembayaran uang ganti kerugian sebesar Rp 4,4 juta atau tepatnya Rp 4.401.100 untuk luas tanah 4 meter persegi.
Jumlah uang yang dia terima itu merupakan paling kecil di 29 warga desa setempat yang juga terkena dampak pembanguna jalan tol Solo-Yogyakarta.
Bagiyo mengaku, uang pembayaran ganti kerugian tersebut akan dia bagikan kepada tiga orang cucunya.
"Iya, paling kecil (terima uang ganti kerugian). Luas tanah saya yang kena dampak hanya 4 meter persegi," kata Bagiyo, seusai menerima pembayaran uang ganti kerugian di Kantor Desa Demakijo, Karangnongko, Klaten, Selasa.
Bagiyo mengatakan, dirinya memiliki tanah persawahan seluas 2.130 meter persegi.
Kemudian yang terkena dampak hanya 4 meter persegi. Sehingga uang yang dia terima tidak sebesar warga lainnya.
Dari awal, Bagiyo sudah mengetahui akan ada proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta.
Karena itu, Bagiyo pun merelakan lahan 4 meter persegi untuk dibebaskan.
"Hanya dapat Rp 4,4 juta. Uangnya mau saya kasihkan putu-putu (cucu-cucu)," ungkap dia.
Bagiyo menuturkan, sawahnya sempat ditawar orang untuk dibeli. Tetapi, karena sebagai mata pencaharian sehari-hari, Bagiyo tidak menyerahkan.
Kemudian, ada proyek Tol Solo-Yogyakarta dan hanya terkena sedikit.
"Dulu ya ada orang yang mau beli. Tapi, enggak saya jual. Tahu-tahu kena proyek pembangunan tol. Iya hanya sedikit itu yang kena," terang dia.
Dirinya langsung menerima besaran uang ganti kerugian saat diundang dalam musyawarah.