KULON PROGO, KOMPAS.com – Puluhan rumah mengalami rusak berat hingga ringan akibat angin puting beliung yang menerjang Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rumah rusak akibat tertimpa pohon hingga atap genting yang berhamburan.
Jumlah kerugian akibat puting beliung itu belum dapat dipastikan. Namun, beberapa rumah ada yang mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
“Sementara 50-an (rumah). Masih bisa berkembang karena banyak yang harus didata dan verifikasi. Kerugian total belum bisa diperhitungkan,” kata Jogoboyo Kalurahan Tirtorahayu, Zumarudin, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Jalan Menuju Kecamatan dan Puskesmas Rusak Parah, Ini Tanggapan Pemkab Manggarai Timur
Zumarudin mengungkapkan, angin puting beliung terjadi pada Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 17.15 WIB. Peristiwa itu diawali hujan deras yang disertai petir. Angin sempat berputar beberapa saat di halaman kantor kalurahan.
Lalu angin mengangkat tiang bendera, atap bangunan gedung olahraga, genting kantor hingga atap pendopo. Selain itu listrik juga padam. Kemudian angin berjalan ke arah Barat Daya.
Zumarudin mengungkapkan, kantornya menerima laporan bahwa angin puting beliung telah merusak rumah di setidaknya empat pedukuhan, yakni Sigran, Barahan, Patuk Tengah, dan Patuk Kidul.
“Sedangkan pada Pedukuhan Patuk Lor hanya merusak satu fasilitas umum berupa sekolah dasar yang gentingnya berhamburan,” kata Zumarudin.
Dia mengatakan sebagian besar rumah rusak akibat tertimpa pohon. Misalnya saja di Sigran, dari dilaporkan ada 30-an rumah terdampak angin puting beliung itu, 12 di antaranya tertimpa pohon. Sementara sisanya mengalami kerusakan berupa atap yang berhamburan.
Salah satu rumah yang mengalami rusak berat adalah milik Suwardi (54) di Sigran. Rumah Suwardi itu rusak berat akibat tertimpa pohon jambu dan pohon kelapa yang ada di kebun tetangga.
Rumah Suwardi rusak parah pada atapnya. Beruntung Suwardi dan empat anggota keluarganya selamat.
“Kejadian begitu cepat. Kami tidak berani keluar rumah karena hujan deras dan petir. Tiba-tiba atap berjatuhan karena tertimpa pohon,” kata Suwardi.
Pria yang bekerja buruh bangunan itu mengungkapkan, dirinya menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.