YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 101 kali dari 27 Mei - 2 Juni 2022 dengan awan panas guguran tercatat satu kali.
"Guguran lava teramati sebanyak 101 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 27 Mei - 2 Juni 2022, Jumat (3/6/2022).
Pada minggu ini terjadi satu kali awan panas guguran ke arah barat daya (hulu Sungai Bebeng) dengan estimasi jarak luncur awan panas guguran 1.500 meter.
Baca juga: Viral Cerita Wisatawan Dipaksa Sewa Jip di Bungker Kaliadem Merapi, Pelaku Minta Maaf
Pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
Deformasi Gunung Merapi pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," tegasnya.
Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. BPPTKG menetapkan status aktivitas Gunung Merapi dalam tingkat Siaga (Level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Estimasi Jarak Luncur 2.000 Meter
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.