YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif semasa hidupnya dikenal sebagai sosok humanis yang dekat dengan masyarakat kalangan bawah.
Bahkan, dalam pekan terakhir hayatnya, Syafii terlihat sering memperhatikan satpam di kompleks tempat tinggalnya dan orang-orang yang butuh perhatian.
"Di minggu terakhir ini beliau selalu memperhatikan satpam, dan siapa pun mereka yang dianggap sebagai saudara-saudara kita yang perlu perhatian," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam jumpa pers, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Ketua PGI Usulkan Buya Syafii Maarif Bisa Dianugerahi Pahlawan Nasional
Sosok Buya Syafii, sapaannya, juga dikenang Haedar sebagai tokoh yang selalu menjunjung tinggi nilai moral, etika, akhlak, dan keadaban mulia.
Buya Syafii juga dikenang sebagai sosok Bapak Bangsa berwawasan inklusif.
Dia selalu punya perhatian dengan pemikiran-pemikiran maju dan besar untuk bangsa serta negara.
"Lebih dari itu suara beliau untuk mengajak elite bangsa menjadi negarawan itu tidak pernah berhenti," kenang Haedar.
Baca juga: Buya Syafii Maarif Telah Pesan Makamnya Sendiri sejak Februari 2022
Haedar menceritakan, sedang berada di Klaten, Jawa Tengah, saat Buya Syafii dikabarkan sedang kritis.
Saat itu, dia sedang dalam perjalanan untuk menghadiri suatu acara di Bandung, Jawa Barat.
"Saya kembali lagi dan masih bisa menjumpai Beliau. Kami juga tadi sempat mendampingi Buya Syafii Maarif sekitar setengah jam sebelum Allah memanggilnya," ucapnya.