Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PGI Usulkan Buya Syafii Maarif Bisa Dianugerahi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 27/05/2022, 15:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom, mengusulkan supaya Buya Syafii Maarif bisa dijadikan pahlawan nasional.

Usulan tersebut muncul setelah dia melayat ke Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, tempat jenazah Buya Syafii disemayamkan.

Buya Syafii, atau Ahmad Syafii Maarif, meninggal di RS PKU Muhammadyah Gamping, Sleman, pada Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 10.15 WIB.

Baca juga: Buya Syafii Wafat, PKS: Bangsa Ini Kehilangan Negarawan, Pemikir, Sekaligus Ulama

Berdasarkan keterangan direktur rumah sakit dr Ahmad Faesol, Buya Syafii Maarif mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung.

Dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Gomar tak saja menyebut sosok Buya Syafii sebagai tokoh pluralis dan nasionalis.

Pendeta HKBP tersebut juga menyebut Buya Syafii Maarif sebagai guru dan bapa bangsa, yang banyak menyumbang gagasan mencerdaskan bangsa.

"Beliau sangat dekat dengan semua kalangan dan patut menjadi pola teladan bagi semua pemimpin agama di Indonesia sebagai bangsa yang besar dan menghargai kemajukan," kata dia.

Dalam pandangan Gomar, keteladanan Buya terlihat ketika dia menolak berbagai tawaran pengobatan yang diajukan.

Buya disebut menolak tawaran diobati di Jakarta baik dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, maupun Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Karena, lanjut Ketua PGI periode 2019-2024 itu, Buya lebih "sreg" jika dirawat di rumah sendiri, yakni RS PKU Muhammadyah.

"Bahkan untuk penguburannya pun beliau mewasiatkan ubtuk dikebumikan di pemakaman kalayak Muhammadyah di Kulon Progo, dan tidak di pemakaman yang dikhususkan bagi Pimpinan Muhammadyah," tuturnya.

Karena itu, dia memohon kepada Presiden Jokowi supaya masyarakat bisa mengibarkan bendera setengah tiang.

"Dan kiranya tak berlebihan bila saya juga mengusulkan agar kepada beliau, pada waktunya kelak, dianugerahi Pahlawan Nasional," pungkasnya.

Baca juga: Buya Syafii Maarif Telah Pesan Makamnya Sendiri sejak Februari 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Yogyakarta
13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com