Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Pemalang Tiba-tiba Dapat WA, Diminta Datang ke Istana Bertemu Jokowi, Ada Apa?

Kompas.com - 20/05/2022, 07:36 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Irman Faozi, Kepala Desa (Kades) Jojogan, Pemalang, Jawa Tengah, tak menyangka mendapatkan pesan WhatsApp untuk datang ke Istana Negara di Jakarta bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Irman menceritakan, awalnya pihak desa mengajukan proposal bantuan presiden (Banpres) untuk pembangunan usaha tani ke Presiden Jokowi.

Baca juga: Diundang ke Istana lewat Pesan WhatsApp, Kades di Pemalang Sempat Curiga

Tak berselang lama, Irman mendapatkan pesan WA yang berisi undangan untuk datang ke Istana Negara.

Baca juga: Di Balik Kesuksesan Film KKN di Desa Penari, Ada Pemilik Rumah yang Ketakutan dan Akhirnya Pindah

Awalnya Irman tak percaya bahwa undangan presiden dikirimkan melalui pesan WA.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto Tewaskan 14 Orang, Sopir Bus Diduga Tertidur Pulas Saat Mengemudi

Namun, setelah mengonfirmasi hal itu ke sejumlah pihak, ternyata undangan tersebut benar adanya.

"Saya dapat WhatsApp (WA) dari Sekretariat Negara (Setneg) untuk datang ke Istana Negara. Sempat curiga, masa undangan Presiden lewatnya WA. Namun, setelah saya konfirmasi dan datang langsung ke Jakarta, ternyata benar," ungkap Irman kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).

Setelah memastikan kebenaran undangan itu, Irman mengundang kelompok tani desanya untuk merencanakan persiapan keberangkatan ke Jakarta pada 17 Mei 2022.

Tak menyangka proposal diterima

Irman tak menyangka bahwa proposal pembangunan jalan sepanjang 450 meter diterima oleh Jokowi.

Pasalnya, ada begitu banyak desa yang juga mengajukan proposal. 

Desa Jojogan merupakan satu dari 27 desa yang menerima Banpres.

"Kita memang mengajukan proposal untuk jalan usaha tani sepanjang 450 meter. Namun, tetap tidak menyangka proposal itu diterima. Secara simbolis kemarin sudah diserahkan. Terkait nominalnya mungkin akan ditransfer ke rekening desa dalam minggu-minggu ini," tuturnya.

"Yang jelas, pihak perwakilan Presiden mengatakan kepada saya bahwa Desa Jojogan termasuk yang beruntung proposalnya diterima. Ada puluhan juta yang mengajukan, namun hanya 27 desa yang terpilih, salah satunya Jojogan," kata Irman menambahkan.

Tak bisa langsung bertemu presiden

Ketika acara penyerahan bantuan pada 18 Mei di Istana Negara, Irman dan 26 perwakilan dari desa lainnya tak bisa langsung bertemu Presiden Jokowi.

"Rencananya Pak Jokowi akan hadir. Namun, karena ada agenda yang lebih penting, diwakili oleh perwakilan dari Presiden," ujar Irman. (Penulis Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com