Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Hari Tempat Pengolahan Sampah Piyungan Ditutup Warga, Mereka Ingin Bicara Langsung dengan Sultan

Kompas.com - 09/05/2022, 18:49 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 3 hari warga yang tergabung dalam aksi "Banyakan Menolak Banyakan Melawan" masih menutup akses menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Padukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta.

Praktis selama ini sampah dari Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman tidak bisa dibuang sejak Sabtu (6/5/2022) lalu.

Warga membangun posko untuk mencegah truk sampah dari tiga wilayah itu, warga meminta truk sampah yang datang untuk putar balik.

Baca juga: TPST Piyungan Ditutup Warga, Potensi Darurat Sampah di Tiga Wilayah di DI Yogyakarta

"Posko dijaga 24 jam. Ini untuk menjaga truk sampah yang mau masuk," kata Koordinator aksi "Banyakan Menolak Banyakan Melawan" Herwin Arfianto ditemui wartawan di pintu masuk utama TPST Piyungan, Bantul, Senin (9/5/2022).

Dikatakannya, banyak sopir yang belum mengetahui jika kawasan itu ditutup akhirnya terpaksa putar balik.

Pihaknya tidak menutup seluruh akses agar warga sekitar bisa beraktivitas keluar masuk wilayahnya untuk sekolah hingga kegiatan perekonomian.

Herwin mengatakan, pihaknya akan menutup kawasan TPST sampai bertemu langsung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sebab, mereka ingin berdiskusi terkait kelangsungan TPST Piyungan yang semakin lama dampaknya membuat masyarakat resah.

"Tuntutan kita ini ditutup selamanya biar pindah lokasi. Kalau audiensi ya tuntutan tetap TPST ditutup selamanya. Karena dampak air limbah itu sudah parah, apalagi kalau TPST dilebarkan ke sisi utara," kata dia.

Baca juga: Pengunjung Candi Muaro Jambi Bak Cendol, Wisatawan Sulit Cari Tempat Sampah

Pemerintah DI Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral sudah berusaha menghubungi.

Mereka mencoba supaya warga agar bisa beraudiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji. Namun, warga menolak.

Alasan penolakan diskusi dengan sekda karena warga menilai permasalahan ini sudah sejak lama, dan tidak pernah ada respons dari pemerintah.

"Mungkin Pak Gubernur belum mendengar masalah yang ada di akar seperti apa dan bagaimana," kata Herwin.

Namun demikian, pihaknya terbuka agar sampah di tiga wilayah Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman tidak menumpuk, tetapi harus ada perjanjian jelas.

"Bisa kita terima, asalkan ada hitam di atas putih. Jadi dari kita yang beri jangka waktu untuk toleransi kaya gitu," kata Herwin.

Baca juga: Selama Lebaran, Volume Sampah di Pontianak Kalbar Capai 600 Ton Per Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com