YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku kejahatan jalanan yang menewaskan pelajar SMA Muhammadiyah 2 dan juga anak dari Anggota DPRD Kebumen, Dafa Adzin Albasith telah diringkus polisi.
Terdapat 5 pelaku yang turut andil dalam penyerangan Dafa.
Tetapi, satu orang yang berinisial RS (18) warga Mergangsan, Kota Yogyakarta, yang melakukan penyerangan dengan menggunakan gir yang diikat pada sebuah sabuk bela diri berwarna kuning.
Terkait tertangkapnya pelaku penyerangan ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta proses hukum tetap dijalankan walaupun pelaku masih berusia anak-anak.
"Jadi, memang saya punya harapan ada proses hukum karena ketentuan sudah ada dari pemerintah pusat. Prosedur dan sebagainya kan ada untuk berproses sebelum ke pengadilan, bagi seorang anak yang di bawah umur," kata Sultan, ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Senin (11/4/2022).
Baca juga: Pelaku Penyerangan Gir yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen di Yogyakarta Tertangkap
Sultan menambahkan dalam perkara anak ini ada beberapa instansi yang terlibat seperti Pemerintah DIY, polisi, pengadilan, dan juga kejaksaan.
Sultan menuturkan, keterlibatan berbagai instansi pemerintah ini untuk melihat kondisi anak yang menjadi pelaku kekerasan sekaligus melihat kondisi keluarga.
"Nanti pengadilan memutuskan apakah si anak terus atau dihentikan, tidak diproses. Ada prosedur, ada semua. Itu yang penting bagi saya proses hukum dijalani anak ini," ujar Sultan.
Lanjut Ngarsa Dalem, anak yang berurusan dengan hukum perlu mendapatkan perhatian, apalagi anak tersebut berpotensi untuk tidak lagi diakui oleh orangtuanya.
Oleh sebab itu, jika ada anak yang mengalami demikian pihaknya siap membinanya setelah urusan hukum dilalui.
"Ada juga anak-anak di bawah umur punya masalah hukum karena perkelahian dan sebagainya akhirnya disibratke (tak diakui) orangtuanya, tidak bisa pulang ya saya openi (asuh), saya bina," ujar Sultan.
Selama ini, Pemerintah DIY siap memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga yang fokus dalam pembinaan anak-anak.