KULON PROGO, KOMPAS.com – Tim SAR menemukan satu jenazah mengapung di laut Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenazah itu laki-laki, mengenakan kaos hitam dan celana pendek biru.
Tim SAR memastikan jenazah itu Oktafiansah Rahmadan Zahwan (18), salah satu dari dua wisatawan korban hilang di pantai Glagah pada Minggu (27/3/2022).
“Setelah identifikasi, jenazah itu benar Oktafiansah Rahmadan Zahwan. Korban bisa dipastikan setelah orangtua datang ke rumah sakit untuk memastikan jenazah itu adalah anaknya,” kata Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Pembunuh Perempuan Muda di Dermaga Pantai Glagah Dihukum Penjara Seumur Hidup
Tim SAR mencari korban hilang dari berbagai sisi, termasuk di laut dengan menggunakan perahu jukung. Tim perahu menemukan satu jenazah mengapung di perairan Karangwuni pada pukul 09.30 WIB. Perairan itu sekitar satu kilometer dari lokasi korban hilang.
Tim ini mengevakuasi korban dari laut hingga tiba di pantai pukul 10.13 WIB. Korban segera dilarikan ke RSUD Wates untuk diperiksa sekaligus memastikan siapa jenazah tersebut.
Tidak lama menunggu, korban teridentifikasi dengan nama Oktafiansah. “Orangtuanya datang ke RSUD untuk memastikan bahwa jenazah tadi adalah anaknya,” kata Pipit.
Sebelumnya, dua bersaudara hilang ditelan ombak Pantai Glagah pada 27 Maret 2022. Korban hilang adalah kakak beradik Oktafiansah dan Ivander Tristan Zahwan (9) asal Kotagede, Yogyakarta.
Awalnya, ombak kuat menyeret Tristan yang sedang duduk di pinggir pantai, sekitar pukul 12.50 WIB. Pelajar itu tertarik sampai ke bibir pantai, namun berhasil ditangkap Oktafiansah.
Kuat ombak malah membuat keduanya semakin terseret ke arah palung laut. Mereka lalu terpisah dan hilang.
Baca juga: Wisatawan yang Hilang Ditemukan Tewas Sekitar 1 Kilometer dari Muara Sungai Pantai Glagah
Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V yang sedang berjaga di Pantai Glagah segera ke Selatan untuk menolong, namun korban tidak ketemu.
Kantor Basarnas Yogyakarta ikut memberangkatkan satu tim rescue dari unit siaga Basarnas Kulon Progo begitu menerima laporan orang hilang.
Mereka melengkapi diri dengan peralatan water rescue, lalu bergabung bersama Satlinmas dan Ditpolair Polda DIY.
Kordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V, Aris Widyatmoko mengatakan, ombak saat itu besar. Anggota Satlinmas sebenarnya telah berulang kali mengingatkan wisatawan untuk tidak mandi di laut. Hingga kemudian terjadi peristiwa ini.
"Satu korban ditemukan dan kini satu lagi korban yang belum ketemu. Masih berlangsung sampai sekarang pencarian oleh Tim SAR Gabungan ini," kata Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.