Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Keppres No 2 Tahun 2022, Sejarawan UGM Bantah Penghapusan Nama Soeharto

Kompas.com - 07/03/2022, 19:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) menjadi polemik di tengah masyarakat. Banyak dari mereka yang mempertanyakan nama presiden kedua Indonesia, Soeharto tak disebut dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Terkait hal itu, Sejarawan UGM Sri Margana membantah nama Soeharto dihilangkan dalam Keppres No 2 Tahun 2022. Margana menyampaikan nama Letkol Soeharto disebut sebanyak 48 kali dalam naskah akademik.

"Belakangan ada semacam protes kenapa dalam Keppres Pak Harto tidak masuk. Bahkan ada yang mengatakan menghilangkan peran Soeharto, itu tidak benar," katanya pada acara Memahami Keppres No 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara di YouTube Humas Jogja, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Mengingat Lagi Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Peran Soeharto...

"Dalam naskah akademik kami jelas sekali peran Letkol Suharto sebagai orang yang ditunjuk untuk memimpin. Di naskah ada nama Pak Harto sebanyak 48 kali, ini menunjukkan peran beliau sebagai pemimpin Serangan Umum 1 Maret," imbuh dia. 

Lanjut Margana Keppres bukanlah historiografis, Keppres bertujuan sebagai sebuah dokumen administratif untuk menetapkan hari besar nasional, sehingga tidak semua nama disebut dalam peristiwa yang melibatkan 2 ribu orang termasuk dari polisi dan laskar, sehingga hanya nama-nama pemimpin atau representasi yang disebut.

"Yang disebut cukup pemimpin-pemimpin tertinggi atau perwakilan representatif yang mewakili institusi yang disebut," katanya.

Ia menjelaskan peran dari Letkol Soeharto adalah melakukan penyerangan dari Kuncen ke arah Patuk bersama pasukannya, lalu bergabung dengan Mayor Sardjono di Vredeburg.

Margana menyebut, peristiwa Serangan Umum 1 Maret bukanlah kisah lone ranger, yakni kisah satu orang yang mengalahkan ribuan musuh. Menurutnya Serangan Umum 1 Maret adalah peristiwa kolaborasi yang melibatkan banyak tokoh.

"Bukan peristiwa lone ranger yang dilakukan satu orang tetapi peristiwa kolektif dengan koordinasi militer yang sangat kuat," jelas dia.

Baca juga: Ketika Nama Soeharto Tak Masuk Keppres Jokowi Soal Serangan Umum 1 Maret 1949

Margana menyebut beberapa tokoh yang memiliki peran sentral dalam peristiwa ini, dirinya juga menjabarkan siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat dan perannya.

Pertama ialan Soedarisman Poerwokusumo yang pada saat itu menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta. Soedarisman diundang Gubernur DIY saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengikuti rapat. Sultan HB IX merupakan inisiator Serangan Umum 1 Maret.

"Pada waktu itu wali kota Yogyakarta Bapak Soedarisman Poerwokusumo itu penting. Ia diundang melakukan rapat dengan Sri Sultan HB IX untuk membicarakan Serangan Umum 1 Maret," jelas Margana.

Drama Teatrikal Serangan Umum 1 Maret yang ditampilkan di Beteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Selasa (1/3/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Drama Teatrikal Serangan Umum 1 Maret yang ditampilkan di Beteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Selasa (1/3/2022)

Lanjut dia, Soedarisman memiliki tugas yang berat karena mengondisikan Kota Yogyakarta saat perang seperti mendirikan dapur umum, hingga mengatur jalan keluar masuk prajurit.

"Beliau diminta untuk menyediakan shelter, tempat-tempat prajurit untuk masuk ke kota secara diam-diam, lalu pada hari H melakukan penyerangan. Ia juga bertugas menghimpun logistik, dapur umum, dan sebagainya," urai dia.

Lebih lanjut, Margana menjelaskan jalan keluar bagi para prajurit setelah berperang penting, karena Serangan Umum 1 Maret menggunakan strategi gerilya hanya menduduki selama 6 jam.

Baca juga: Penjelasan Mahfud MD soal Nama Soeharto yang Tak Tercantum di Keppres tentang Serangan Umum 1 Maret

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Yogyakarta
Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Yogyakarta
Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Yogyakarta
Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Yogyakarta
Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Yogyakarta
Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Yogyakarta
Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Yogyakarta
Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Yogyakarta
Sri Sultan Gelar 'Open House', Masyarakat Antre sejak Pagi

Sri Sultan Gelar "Open House", Masyarakat Antre sejak Pagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Yogyakarta
Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Yogyakarta
Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Yogyakarta
Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Yogyakarta
Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com