Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Kos dan Kontrakan Positif Covid-19, Zona Merah Muncul di Kulon Progo

Kompas.com - 25/02/2022, 17:35 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Setelah lebih dari lima bulan, zona merah muncul lagi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saat ini, terdapat kasus Covid-19 dari delapan penghuni dalam tujuh rumah pada salah satu RT Pedukuhan Terbah, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih.

Rumah-rumah itu kebanyakan adalah kontrakan dan kos yang berdekatan dengan kampus.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Bupati Bandung Dorong Perusahaan Gelar Vaksinasi

“Di tujuh rumah dengan delapan kasus (positif). Mereka yang terpapar itu adalah pendatang yang juga mahasiswa,” kata Dukuh (kepala dusun) Terbah, Lia Hidayati di kantor Kalurahan Pengasih, Jumat (25/2/2022).

Tidak ada lockdown atau isolasi ketat kawasan terpapar. Warga memilih menerapkan pembatasan ketat pada aktivitas masyarakat, terutama meniadakan semua kegiatan yang melibatkan orang banyak, seperti pertemuan tingkat RT, RW, hingga pertemuan dasawisma.

Warga juga meningkatkan pengawasan pada mobilitas mahasiswa dan pendatang dan menerapkan pendataan lengkap bagi mereka. Pendatang juga mesti melengkapi diri dengan hasil swab antigen bila tiba dari luar kota hingga karantina mandiri.

“Kita saling mengawasi dan terus meningkatkan komunikasi,” kata Lia.

Delapan terkonfirmasi Covid-19 dalam zona merah itu bagian dari 28 kasus aktif yang ada di Terbah sampai dengan 24 Februari 2022, pukul 15.00 WIB kemarin.

Mereka tersebar di empat RT, di mana satu RT zona kuning dengan satu kasus, dua RT zona oranye dengan 19 kasus, dan satu RT zona merah dengan delapan kasus.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Kupang Masih Melonjak, Bertambah 309 dalam Sehari

Lia mengatakan, warga bergerak membantu dengan cara masing-masing pada mereka yang isolasi. Bahkan salah satu RT ada yang menerapkan pembagian sembako bagi keluarga isolasi, berupa beras, minyak, telur dengan nilai Rp 150.000 -200.000.

“Setiap RT berbeda penerapannya. Ada satu RT memberi sembako keluarga isolasi untuk waktu lima hingga tujuh hari,” kata Lia.

Semua kasus itu terjadi di tengah peningkatan tajam kasus Covid-19 di Kulon Progo. Kamis kemarin saja terdapat penambahan 263 kasus baru di kabupaten ini.

“Perubahan situasi Covid-19 di 24 Februari 2022 ada positif 263 kasus baru,” kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati via pesan singkat.

Baca juga: Kasus Covid-19 Harian di DIY Pecah Rekor, Sultan: Sak Karepe Dewe Berkerumun

Sampai kini sudah ada 2.603 kasus baru sepanjang 2022. Sebanyak 2.006 kasus masih aktif dan menjalani isolasi baik di rumah maupun rumah sakit. Kematian mencapai tujuh kasus.

Pada umumnya, kasus aktif tersebar di 1.058 dari 4.478 RT atau 23,6 persen wilayah Kulon Progo. Penyebaran paling luas terjadi di Kapanewon Sentolo hingga 117 dari 356 RT.

Pengasih menyusul dengan penyebaran hingga 115 dari 372 RT, di mana 101 zona kuning, 13 RT zona orange dan satu RT zona merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com