Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Samanhudi, Pahlawan Nasional Asal Surakarta Pendiri Sarekat Dagang Islam

Kompas.com - 22/02/2022, 11:26 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Kiai Haji (KH) Samanhudi adalah seorang Pahlawan Nasional asal Surakarta yang menjadi pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI).

SDI didirikan pada tahun 1905 dan menjadi organisasi pertama yang lahir di Indonesia. SDI kemudian menjelma menjadi Sarekat Islam (SI).

Selain berjuang melalui organisasi, KH Samanhudi juga dikenal sebagai seorang pengusaha batik di Surakarta.

Baca juga: Biografi Abdul Muis, Tokoh Asal Bukittinggi, Pahlawan Nasional Pertama di Indonesia

Profil KH Samanhudi

KH Samanhudi memiliki nama kecil Sudarno Nadi. Dia lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, pada tahun 1868.

Samanhudi memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Bumiputera kelas satu di Surabaya, Jawa Timur.

Di sekolah ini, Samanhudi tidak hanya belajar tentang pendidikan umum, namun juga pendidikan agama Islam.

Selain belajar, Samanhudi juga mulai menunjukkan minatnya di dunia perdagangan, terutama perdagangan batik.

Dari minatnya inilah Samanhudi mulai mengenal dan menjalin relasi dengan para pedaganga dari berbagai daerah baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat.

Sementara pendidikan agama Islam ditempuh KH Samanhudi di sejumlah pondok pesantren.

Beberapa pesantren tempat Samanhudi menuntut ilmu agama antara lain:

  1. Ponpes KH Sayuthi - Ciawigebang
  2. Ponpes KH Abdur Rozak - Cipancur
  3. Ponpes Sarajaya - Cirebon
  4. Ponpes KH Zainal Musthofa - Tasikmalaya

Saat berguru dengan KH Zainal Musthofa ini, Samanhudi banyak bertukar pikiran tentang perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka.

KH Zaenal Musthofa sendiri juga merupakan Pahlawan Nasional yang memimpin perlawanan melawan Jepang.

Pendiri Sarekat Dagang Islam

Pendiri Sarekat Islam, Haji SamanhudiWikipedia Pendiri Sarekat Islam, Haji Samanhudi
Aktivitas perdagangan yang dijalankan KH Samanhudi mendorongnya untuk mendirikan suatu organisasi bernama Sarekat Dagang Islam (SDI).

SDI didirikan oleh Samanhudi dan relasi bisnisnya pada 16 Oktober 1905, dan menjadi organisasi pertama di Indonesia.

Baca juga: Siswa, Ini 3 Pahlawan Nasional dari Aceh

Latar belakang berdirinya SDI sendiri karena adanya kebijakan Belanda yang memberi keleluasaan pedagang asing untuk berdagang di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com