Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

73 Pasien Positif Omicron Tidak Ada yang Dirawat di DI Yogyakarta

Kompas.com - 10/02/2022, 22:14 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 73 sampel yang dinyatakan positif Omicron tidak ada yang isolasi atau dirawat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, pemeriksaan sampel ini berawal dari tes mandiri para wisatawan yang akan pulang ke daerah masing-masing menggunakan PCR. Sedangkan PCR membutuhkan waktu minimal 1 hari pemeriksaan.

"Jadi sekarang di swab nunggu besok (hasilnya), terlanjur pulang. Kebanyakan seperti itu," kata Pembajun.

Baca juga: Sultan HB X Umumkan Omicron Sudah Masuk DIY

Dia menambahkan karena para pasien ini terlanjur pulang ke daerah masing-masing, Dinas Kesehatan DIY lalu memberikan peringatan kepada dinas kesehatan setempat bahwa terdapat warganya yang positif Omicron.

"Kita notifikasi ke provinsi yang lain itu yang kita lakukan. Ini juga sebenarnya komitmen kita bahwa ada orang positif di DIY bahwa dia harus mendapatkan perlakuan karantina di asalnya, dengan notifikasi antar-provinsi itu tadi," jelasnya.

Disinggung soal bagaimana bisa seporang pasien pulang sebelum hasil PCR keluar, dia menjelaskan kebanyakan pasien ini melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Bagaimana kalau pakai kendaraan pribadi, susah kan. Sekarang yang mereka pakai bus (wisata) apakah tidur di Yogyakarta kan nggak, kebanyakan begitu teman merasakan batuk terus menunggu. Nggak, mereka langsung pulang," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan virus Corona varian Omicron telah masuk ke DIY. Total sampel yang diperiksa sebanyak 83 dan 73 diantaranya terpapar Omicron.

Sultan menjelaskan sebagian besar yang terpapar Omicron ini merupakan pelaku perjalanan. Mereka yang terpapar sempat berkunjung ke DIY lalu sebelum pulang memeriksakan diri ke rumah sakit atau laboratorium atau klinik.

Baca juga: Kasus Omicron di Sumut Bertambah Jadi 28

"Jadi ini kan sudah kita katakan dari 83 wisatawan non Yogyakarta mau pulang, mengambil inisiatif mbayar dewe (membayar sendiri) untuk swab. Lha swabnya mau pulang, kembali ke rumah masing-masing di luar Yogyakarta. Sampelnya kan ditinggal di rumah sakit atau klinik dari peninggalan ini dimasukkan ke lab untuk diperiksa ternyata ada 73 positif Omicron," kata Sultan saat jumpa pers di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (10/2/2022).

Sultan mengakui bahwa untuk mengontrol masyarakat sekarnag ini sudah sulit. Karena sulitnya mengontrol pelaku perjalanan Sultan meminta masyarakat DIY untuk selalu menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas.

"Kita tidak mungkin mengontrol semua pelaku perjalanan baik melalui pesawat, bus, kereta kita sulit. Jadi harapan saya bagaimana tetap bagi masyarakat Yogyakarta melaksanakan prokes pakai masker jaga dirinya sendiir itu jadi sesuatu yang penting," ujar dia.

Sultan menambahkan jika dilakukan pembatasan atau larangan masyarakat luar DIY masuk ke DIY maka akan terjadi gejolak di masyarakat. Sehingga kewaspadaan masyarakat Yogyakarta ditingkatkan.

"Akan terjadi gejolak yang besar kalau dari luar mau masuk kita tekan tidak boleh masuk, kan sudah tidak mungkin lagi. Makanya harapannya yang penting kita harus hati-hati karena Omicorn sudah masuk di Yogyakarta gitu aja," beber Sultan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com