Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Petisi Setop Rencana Pertambangan Andesit di Desa Wadas, Sudah Ditandatangani 22 Ribu Warganet

Kompas.com - 08/02/2022, 21:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muncul petisi menolak rencana pertambangan batuan andestit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Petisi di Change.org itu dibuat oleh Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Kamudewa, dan Wadon Wadas

Hingga Selasa malam pukul 21.24  WIB, ada 22.063 warganet yang menandatangani petisi tersebut.

Baca juga: Situasi Memanas, Polisi Tangkap 20 Warga Desa Wadas

Di dalam petisi tersebut Koalisi Gempadewa menulis jika sebagian besar wilayah desa mereka dikeruk habis dan akan dijadikan lokasi tambang bebatuan andesit.

Ada 145 hektar yang akan dikeruk habis untuk jadi tambang natuan andesit. Aibatnya, 28 titik sumber mata air rusak dan warga kehilangan mata pencaharian karena lahan pertanian juga rusak.

Di petisi disebutkan jika Desa Wadas rentan longsor. Selain itu dikatakan jika Desa Wadas seolah jadi tumbal untuk pembangunan Bendungan Bener.

"Waktu kami menolak rencana sosialisasi pematokan tanah kami, aparat malah narik, mukul, menendang, menginjak, dan menjambak kami. Kalian bisa lihat di banyak video yang viral. Bahkan dalam memperjuangakan hak kami, justru kami yang berjuang untuk Alam Desa Wadas mendapat stigma sebagai provokator, ditunggangi anarko, tidak paham permasalahan, dan seterusnya," tulis Gempadewa.

Baca juga: Situasi Memanas, Polisi Tangkap 20 Warga Desa Wadas

"Inilah juga yang kami alami waktu menggelar Mujahadah dan doa bersama untuk menghentikan rencana sosialisasi pematokan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Bener dan tambang batu andesit di desa kami. Salahkah jika kami mempertahankan ruang hidup dan menjaga kelestarian desa kami?"," jelas mereka

Gempadewa menulis jika mereka membuat paguyuban untuk menjaga kelestarian alam serta menolak rencana pertambangan batuan andesit yang dianggap menghancurkan Desa Wadas.

Disebutkan jika Bendungan Bener merupakan salah satu PSN yang akan memasok sebagian besar kebutuhan air ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo.

"Air bendungan ini rencananya akan jadi pasokan air untuk YIA. Lalu bagaimana dengan pasokan air kami? Bagaimana dengan lubang-lubang bekas tambang nantinya? Di banyak daerah bekas tambang sering dibiarkan begitu saja sampai memakan korban jiwa," tulis Gempadewa.

Baca juga: Tagar Wadas Melawan Trending di Twitter, Berawal dari Video Viral Polisi Bersenjata Lengkap Tangkap Warga Desa

Di petisi tersebut, warga Desa Wadas meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia untuk mendesak Presiden Jokowi dan jajaran menterinya, Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Purworejo untuk menghentikan rencana pertambangan batuan andesit untuk pembanguanan Bendungan Bener di Desa Wadas.

"Tolong, biarkan kami hidup aman dan damai seperti sedia kala. Jangan hancurkan tanah nenek moyang kami. Kami sudah bahagia dengan kondisi Kami saat ini," ungkap mereka dalam tulisan di petisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com