Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternak Mati karena Antraks Bertambah, Pemkab Gunungkidul Minta Masyarakat Tak Khawatir

Kompas.com - 05/02/2022, 13:19 WIB
Markus Yuwono,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta (DIY), mencatat ada tambahan hewan ternak jenis sapi mati karena antraks di Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong pada Jumat (4/2/2022).

Kuat dugaan kematian ini karena di lokasi tersebut merupakan daerah zona merah antraks.

"Dini hari tadi (Jumat) saya ditelepon pak Lurah (Gombang) kalau ada sapi mati lagi di Gombang," Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul drh Retno Widyastuti kepada wartawan di Kapanewon Patuk, Jumat.

Baca juga: Warga Gunungkidul Bergejala Mirip Antraks Bertambah Jadi 26 Orang

Dia meminta kepada Lurah Gombang agar langsung mengubur sapi tersebut, agar tidak dilakukan penyembelihan sapi dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat sehingga kasusnya tidak akan semakin panjang.

"Nah, tadi (seekor sapi yang mati di Gombang) yang di depan (hidung) tidak tapi di anusnya berdarah. Kalau itu bodon (kasat mata) saja sudah jelas (antraks) tapi kan tidak masalah kalau langsung dikubur," ucap Retno.

Baca juga: Belasan Ternak di Gunungkidul Mati karena Antraks

Retno mengatakan, sehingga total ada 16 hewan ternak mati, meski tidak semua keluar uji laboratorium positif antraks, tetapi semua ternak itu mati akibat bakteri antraks.

Sebab, sampel tanah yang diambil di lokasi matinya ternak, khususnya di dua kalurahan positif antraks.

Adapun lokasi itu yaitu Kalurahan Gombang di Kapanewon Ponjong dan Kalurahan Hargomulyo di Kapanewon Gedangsari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com