Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampas Gawai dan Jaket, 5 Pelajar di Yogyakarta Ditangkap Polisi

Kompas.com - 17/01/2022, 16:00 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap 5 pelajar yang terlibat pencurian dengan kekerasan terhadap 2 pelajar lain Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Kapolsek Jetis AKP Hatta Azharuddin menyampaikan, pihaknya mengamankan lima pelajar yakni DP (17), NDA (15) keduanya warga Kapanewon Prambanan, Klaten.

Lalu, MR (17) warga Kanapewon Ngemplak, Sleman, NFA (16), IHH (17) keduanya warga Kapanewon Kalasan, kelimanya statusnya pelajar.

Baca juga: Motor yang Dikendarai Tiba-tiba Terbakar, Dua Pelajar di Luwu Utara Pingsan

Adapun kasus bermula saat kelima anak tersebut selesai membuat grafiti di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta pada Jumat (7/1/2022) dini hari.

"Selesai graffiti atau mural di Pasar Beringharjo kelimanya mau ke Paris (Pantai Parangtritis, Bantul)," kata Hatta kepada wartawan di Polsek Jetis, Senin (17/1/2022).

Kelima anak itu menggunakan mobil Brio warna merah kemudian melaju menuju kawasan Pantai Parangtritis, dan bertemu dengan dua orang pengendara yang juga pelajar.

DP meminta MR sang sopir untuk memutar balik kendaraan, mengejar kedua korban, lalu memerintahkan kedua korban untuk minggir.

"(DP) turun dan mengambil secara paksa 2 gawai dan satu jaket milik korban," ucap Hatta.

Seusai menjalankan aksinya, mobil berisi 5 orang itu langsung bergegas meninggalkan lokasi. Kedua korban melaporkan kasus itu ke pos Polisi Bakulan, Jalan Parangtritis.

Baca juga: Insiden Penusukan Terjadi Lagi di Jepang, Sejumlah Pelajar Luka Saat Ujian Masuk Universitas

"Anggota (polisi) saat itu sedang patroli dan dapat informasi pelaku lari ke utara langsung diburu dan tertangkap di simpang druwo (Kapanewon Sewon)," ucap Hatta.

Hatta mengatakan dari pemeriksaan kelimanya masih pelajar, dan diamankan di Mapolsek Jetis.

Dari keterangan DP mengaku nekat karena ingin memiliki gawai dan jaket korban, dan tidak ada pemukulan atau kekerasan terhadap korban, hanya saja memang terjadi pemaksaan.

Baca juga: Tawuran Pelajar di Pondok Labu, Pengemudi Ojol Terluka akibat Sabetan Sajam

"Otaknya DP, untuk motif masih didalami, hasilnya spontanitas jadi tidak direncanakan. Untuk kondisi DP yang bersangkutan tidak dalam pengaruh miras," kata Hatta.

Adapun DP  disangkakan pasal 365 ayat 1 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara. Sedangkan MR, NDA, NFA dan IHH disangkakan pasal 55 ayat 1 ke 1e KUHP.

"Tapi karena masih di bawah umur diversi dengan catatan proses hukum tetap lanjut, jadi mereka saat ini hanya wajib lapor," kata Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com