Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Terapkan PPKM Mikro Jelang Libur Tahun Baru, Obyek Wisata Tetap Buka

Kompas.com - 29/12/2021, 15:33 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro menjelang Tahun Baru dengan mengaktifkan kembali Satgas Covid-19 di tingkat RT dan RW.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, pihaknya telah mengundang perwakilan dari kabupaten/kota.

Dalam pertemuan tersebut, kabupaten/kota diminta mengaktifkan satgas Covid-19 di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW.

Baca juga: Respons HB X soal Rencana Pemerintah Pusat Terapkan PPKM Mikro di DIY

"Ini sudah kita galakkan PPKM mikro, misalnya di kelurahan kota ada 45 kelurahan yang kurang efektif satgasnya tinggal 7 atau 8, kita galakkan. Tempat lain juga gitu, supaya dilakukan lagi inventaris satgas-satgas," ujar Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (29/12/2021).

Aji mengatakan, penerapan PPKM mikro bertujuan melihat secara detail kondisi Covid-19 sekaligus menggambarkan kondisi penyebaran di tiap wilayah.

"Pendekatannya pakai PPKM mikro supaya tahu persis bagaimana satu RT, RW, kelurahan, menggambarkan proses penularan. Kita enggak terlalu galau begitu ada 8 (kasus positif), besoknya turun 3, tidak jadi klaster," kata dia.

Kendati demikian, Aji mengatakan, obyek-obyek wisata tetap buka selama penerapan PPKM mikro. Hanya saja jumlah wisatawan akan dibatasi. 

"Kalau kita lihat pembatasannya jumlah pengunjung, lalu jam buka kan tidak kita batasi, mereka sudah biasa jam 22.00 tutup," terangnya. 

Baca juga: Dosen PTN di Yogyakarta Ditangkap, Diduga Terlibat Penipuan Bermodus Sewa Tanah Desa

Untuk PPKM mikro kali ini, lanjut Aji, berfokus pada pengawasan tingkat RT dan RW serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi, mengingat penggunaan aplikasi ini dinilai masih belum maksimal.

"Lebih pengawasan ke tingkat RT/RW dan pemanfaatan PeduliLindungi karena banyak yang punya tapi tidak ditegakkan. Terutama di tempat umum dan destinasi wisata," ucapnya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena para pengelola tempat usaha masih kesulitan mendapatkan kode QR PeduliLindungi lantaran masih mengajukan permohonan secara pribadi.

"Prosedurnya harus pakai asosiasi. Harus ada komunikasi dengan Kemenkes yang  perorangan ini gimana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com