KULON PROGO, KOMPAS.com – Dua ekor sapi dilaporkan hilang dari kandang milik Sulastri, warga Sorogenen, Kalurahan Nomporejo, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dua sapi betina yang hilang dari rumah perempuan 38 tahun itu itu salah satunya berjenis sapi Jawa, sementara sisanya limosin.
Sulastri hanya bisa menghela napas panjang saat mengungkap kerugian bisa sekitar Rp 30 juta akibat kehilangan sapi ini.
Baca juga: Bocah 5 Tahun Dicabuli Tetangga di Kandang Sapi Palembang
“Saya kehilangan dua sapi ini lalu bersama Pak Dukuh melaporkan ke Polsek,” kata Sulastri di rumahnya, Rabu (15/12/2021).
Sulastri adalah IRT yang merawat seorang diri satu anak yang masih kelas dua SMP. Sedangkan suaminya, Surojo, sudah meninggal dunia akibat kecelakaan pada pertengahan 2020 lalu.
Mereka menempati sebuah rumah dinding batu di perkampungan Sorogenen. Terdapat dua sapi betina dalam satu kandang di belakang rumah, peninggalan suami.
Anak sapi yang lahir biasanya dijual untuk menambah asap dapur.
Sejak tragedi sang suami, Sulastri yang menafkahi kehidupan mereka, termasuk ikut merawat mertuanya yang sepuh.
Dulu, Surojo yang membiayai hidup lewat pekerjaan sebagai tukang bangunan dan mencari pakan sapi untuk dua sapi betina peliharaan. Kini, Sulastri yang pergi ke mana-mana menyabit rumput pakan sapi.
Baca juga: Polemik Lahan Rens Sapi dengan Pemprov NTT, Begini Kata Pemilik Ulayat
“Saya merumput di sawah, mencari rumput kolonjono atau rumput tepi jalan. Kalau terdesak beli. Saya mencari dua kali sehari kolonjono, tapi tiap hari rumput biasa. Kalau merumput ditemani anak. Ya mau gimana, angan-anganku (harapan) hanya itu,” kata Sulastri dalam bahasa Jawa.
Saat suaminya masih ada, sapi Jawa sempat melahirkan empat kali. Sapi Limosin pernah melahirkan dua kali. Anak sapi itu cukup lumayan hasilnya bila dijual.
Sepeninggalan suami, tersisa masih dua anak sapi. Karena kebutuhan, Sulastri menjual kedua anak sapi itu seharga Rp 19.500.000. Uang dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
Ia pun kemudian mengandalkan sapi peliharaan ini untuk masa depan keluarga.
Namun, mata pencaharian itu mendadak hilang Senin (13/12/2021) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, anaknya baru saja pergi. Sementara Sulastri masih bertamu ke rumah kenalannya di Kutan, Brosot, Galur.
“Saya jam 14.30 pulang, melihat jemuran sudah dipindah, saya merasa tidak enak. Ternyata sapi sudah hilang,” kata Sulastri.
Baca juga: Pemilik Baru Tahu Sapi Dicuri Setelah Pencurinya Ditangkap