YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwo X (HB X) merasa pembatasan kegiatan masyarakat secara total adalah satu-satunya cara untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Sebagai informasi, saat ini sudah ada lebih dari 1.000 kasus orang terjangkit Covid-19 di DIY.
Bahkan, pada Rabu (17/6/2021) terjadi penambahan kasus terbanyak sejak pandemi merebak.
Baca juga: Pasien Covid-19 di DIY Bertambah 595 dalam Sehari, Tertinggi Sepanjang Pandemi
Total lockdown dianggap HB X jadi satu-satunya solusi karena upaya membatasi kegiatan masyarakat yang sudah dilakukan tidak benar-benar bisa menekan penularan virus corona.
“Kita kan sudah bicara mengontrol di RT RW, kalau gagal terus arep ngopo meneh (mau apa lagi). Kita kan belum tentu bisa cari jalan keluar, yo satu-satunya cara ya lockdown totally kan gitu,” kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (18/6/2021).
Mobilitas warga dirasa perlu segera dibatasi secara ketat karena sejumlah rumah sakit di DIY sudah penuh.
Peningkatan keterisian rumah sakit disebut terjadi dalam satu pekan terakhir.
Baca juga: Sultan HB X Pertimbangkan “Lockdown” Total Yogyakarta, Ini Alasannya
"Kita sudah 36 koma sekian BOR (bed occupancy rate)-nya, yang dipakai di rumah sakit sekarang sudah 75 persen hanya dalam waktu satu minggu. Sekarang mau tidak mau kota maupun kabupaten harus menyediakan tempat karantina," jelas HB X.